Senin 19 Jul 2021 12:59 WIB

Mahfud: Sholat Idul Adha di Rumah Saja

Sholat Idul Adha di rumah masing-masing mengingat situasi pandemi Covid-19.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengimbau umat Islam untuk melaksanakan sholat Idul Adha di rumah masing-masing mengingat situasi pandemi Covid-19. Untuk kurban, dia meminta agar pelaksanaannya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Mari kita rayakan sesuai situasi dan kondisi, yaitu situasi Covid 19, oleh sebab itu kita tidak melakukan kerumunan. Sebaiknya sholat dilakukan di rumah masing-masing sebagaimana fatwa lembaga keagamaan," ujar Mahfud lewat keterangan video, Senin (19/7).

Baca Juga

Imbauan ini dikeluarkan Menko Polhukam sebagai koordinator penerapan disiplin dan penegakan hukum penanganan pandemi virus Covid-19. Hal tersebut diatur dalam Inpres No. 6/2020 tentang Penegakan Disiplin dan Penegakan Hukum Penanganan Covid-19.

Selain imbauan pelaksanaan shalat Idul Adha dilaksanakan di rumah, dia juga mengatakan, takbiran sebaiknya digelar secara virtual dan penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan. Penyembelihan kurban juga harus dilakukan dengan protokol kesehatan agar menjaga diri kita dan diri orang lain.

“Ritual menyembelih korban ada aspek spiritual dalam rangka taqorrub, mendekat kepada Allah. Karena itu kalau kondisi membatasi kita berkerumun, mari kita taqorrub, berkorban untuk mendekat kepada Allah, agar diberi bimbingan, diberi kesehatan, dan dihindari dari Covid,” jelas dia.

Sebelumnya, Mahfud telah meminta lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh agama berperan aktif dalam menangani pandemi. Hal tersebut ia katakan karena melihat semakin maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks tentang Covid-19 di tengah masyarakat.

"Kita harus terus berusaha sehat, ikut cara nabi, kalau ada wabah, kata nabi yang dari luar jangan masuk, yang di dalam jangan keluar, agar tidak saling menulari," ujar Mahfud dalam keterangan persnya, Jumat (16/7).

Mahfud mengatakan, ulama dan tokoh agama memiliki peran penting dalam kampanye melawan pandemi Covid-19. Dia meminta para ulama dan tokoh agama untuk ikut menyelamatkan masyarakat bersama-sama dengan pemerintah dengan mengambil langkah cepat. "Mari kita selamatkan bersama, kita ambil langkah-langkah cepat agar wabah cepat berlalu," kata Mahfud.

Dia kemudian mengapresiasi sejumlah dai dan tokoh agama yang memberikan pemahaman lewat video-video pendek di media sosial (medsos) dan kemudian menjadi viral. Salah satu contoh yang ia ambil ialah yang dilakukan Ustaz Das’ad Latief dari Makassar dan Tuan Guru Bajang dari NTB.

“Video pendek seperti itu lalu disebarkan di medsos sangat efektif untuk memberi pemahaman kepada ummat dan masyarakat,” ujar Mahfud.

Mahfud kemudian berpesan untuk orang-orang yang tidak percaya Covid-19 agar tetap berada di rumah. Itu perlu dilakukan agar mereka tidak mencelakai orang lain. "La dharara wala dhirara, jangan membahayakan diri sendiri dan jangan juga membahayakan orang lain," ujar Mahfud mengutip pesan Tuan Guru Bajang.

"Hal-hal seperti itu yang diharapkan dari lembaga-lembaga keagamaan, dari tokoh-tokoh agama agar kita lebih muda menangani pandemi," kata Mahfud.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement