Sleman Resmikan RS Darurat Covid
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Resmikan RS Darurat Covid (ilustrasi). | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman resmi mengoperasikan RS Respati sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid. Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, RS ini merupakan langkah strategis dalam rangka penanganan covid di Kabupaten Sleman.
Terlebih, ia mengingatkan, masih tingginya penularan dan tingginya kebutuhan layanan kesehatan perawatan di RS jadi tuntutan bagi Pemkab Sleman. Terutama, untuk melakukan langkah-langkah strategis seperti menyiapkan RS Darurat Covid.
Ia menjelaskan, untuk tahap awal RS Darurat Covid menyediakan sebanyak 50 tempat tidur pasien bantuan dari PT Max Sleman. Selain itu, ada SDM kesehatan meliputi lima dokter umum, dua dokter spesialis (paru dan penyakit dalam).
"Juga didukung oleh tenaga perawat, apoteker, rekam medis dan tenaga pendukung lain. Selain layanan tempat rawat inap, tersedia pula instalasi gawat darurat khusus covid untuk menetapkan status pasien masuk kategori sedang atau berat," kata Kustini, Senin (19/7).
RS Darurat ini mulai beroperasi langsung setelah diresmikan. Untuk teknisnya, bagi pasien yang mendapat rujukan dari fasilitas kesehatan pertama (puskesmas) masuk kategori sedang, pasien dapat diterima mendapat perawatan di RS Darurat.
Sedangkan, untuk pasien berat yang membutuhkan penanganan lanjutan akan dirujuk segera ke rumah sakit rujukan covid. Sebagai dukungan dalam pelayanannya, Rumah Sakit Darurat Covid pertama di Sleman ini juga menyediakan satu unit ambulans.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menuturkan, RS Darurat ini telah disiapkan selama tiga pekan. Disiapkannya sebagai langkah menghadapi Bed Occupancy Ratio (BOR) yang tinggi, sehingga terjadi kekurangan bagi pasien.
"Rumah sakit ini disiapkan sejak sebulan yang lalu kita mengalami krisis tempat tidur untuk merawat pasien-pasien. Dioperasikannya RS ini merupakan bagian dari penanganan masalah kekurangan tempat bagi pasien," ujar Joko.
Joko menambahkan, ada 100 tempat tidur yang telah siap, tapi untuk tahap awal disiapkan 50 dengan menyesuaikan ketersediaan SDM kesehatan. Kepala RS Darurat dipegang Kasi Registrasi, Lisensi dan Mutu Dinkes Sleman, dr Tunggul Birowo.