Senin 19 Jul 2021 20:02 WIB

Hamilton Jadi Sasaran Pelecehan Rasis Online Usai GP Inggris

beberapa jam setelah kemenangan, dengan pesan rasis termasuk emoji monyet

 Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris tersenyum setelah mencatatkan waktu tercepat saat latihan kualifikasi untuk Grand Prix Formula Satu Emilia Romagna hari Minggu, di lintasan Imola, Italia, Sabtu, 17 April 2021.
Foto: AP/Bryn Lennon/Getty POOL
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris tersenyum setelah mencatatkan waktu tercepat saat latihan kualifikasi untuk Grand Prix Formula Satu Emilia Romagna hari Minggu, di lintasan Imola, Italia, Sabtu, 17 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SILVERSTONE — Lewis Hamilton menjadi sasaran pelecehan rasis online setelah memenangi Grand Prix Inggris, perusahaan media sosial Facebook mengatakan, pada Senin (19/7) mereka telah menghapus sejumlah komentar di Instagram.

Juara dunia tujuh kali itu merayakan rekor kemenangan kedelapan Grand Prix Inggris di Silverstone, Ahad (18/7), setelah bangkit dari penalti 10 detik pascatabrakan di lap pertama yang berakhir dengan saingannya dalam meraih gelar, Max Verstappen dibawa ke rumah sakit.

Hamilton, pembalap berusia 36 tahun itu, menjadi sasaran serangan online beberapa jam setelah kemenangan, dengan pesan rasis termasuk emoji monyet yang dikirim sebagai balasan atas posting oleh tim Mercedes-nya di Instagram.

"Pelecehan rasis yang ditujukan kepada Hamilton selama dan setelah Grand Prix Inggris tidak dapat diterima dan kami telah menghapus sejumlah komentar dari Instagram," kata juru bicara Facebook, yang memiliki Instagram, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Reuters, Senin (19/7).

"Selain pekerjaan kami untuk menghapus komentar dan akun yang berulang kali melanggar aturan kami, ada fitur keamanan yang tersedia, termasuk filter komentar dan kontrol pesan, yang berarti tidak ada yang harus melihat jenis penyalahgunaan ini.

"Tidak ada satu pun yang akan menyelesaikan tantangan ini dalam semalam, tetapi kami berkomitmen untuk menjaga komunitas kami aman dari penyalahgunaan.

"Dalam pernyataan bersama Mercedes, F1 dan federasi motor sport FIA mengutuk pelecehan terhadap Hamilton dan meminta hukuman bagi mereka yang bersalah.

"Orang-orang ini tidak memiliki tempat dalam olahraga kami dan kami mendesak mereka yang bertanggung jawab harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka.

F1, FIA, pembalap, dan tim bekerja untuk membangun olahraga yang lebih beragam dan inklusif dan contoh penyalahgunaan online yang tidak dapat diterima seperti itu harus disorot dan dihilangkan."

Hamilton telah menjadi advokat vokal untuk keadilan sosial dan di antara pendukung gerakan “Black Lives Matter”.

Dia mengatakan, sebelum balapan dia terinspirasi reaksi pemain sepak bola Inggris terhadap pelecehan rasis setelah kekalahan adu penalti mereka dari Italia di final Kejuaraan Eropa.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu perusahaan media sosial pekan lalu untuk meminta mereka meningkatkan perang melawan penyalahgunaan online.

sumber : antara/reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement