REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia memperpanjang penerapan karantina wilayah (lockdown) di Negara Bagian Victoria. Keputusan tersebut diambil guna menghentikan penyebaran Covid-19 varian Delta yang sangat menular.
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengungkapkan, lockdown tidak akan dicabut karena kasus-kasus baru masih terdeteksi di masyarakat. Detail perpanjangan lockdown bakal diberikan pada Selasa (20/7).
“Mungkin akan ada sinar matahari beberapa hari dan kemudian ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa kita akan kembali ke lockdown lagi. Itu yang coba saya hindari,” kata Andrews menjelaskan mengapa lockdown tidak dicabut sesuai jadwal, Senin (19/7), seperti dikutip dari Reuters.
Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, melaporkan 13 kasus baru Covid-19 pada Senin. Angka itu turun dibandingkan hari sebelumnya, yakni 16 kasus. Semua kasus yang tercatat merupakan penularan lokal dan saling terkait.
Negara Bagian New South Wales (NSW) dengan Sydney sebagai ibu kotanya melaporkan 98 kasus baru yang ditularkan secara lokal. Angka itu pun turun dibandingkan hari sebelumnya, yakni sebanyak 105 kasus. Setidaknya 20 kasus baru menular saat berada di masyarakat. "Angka 20 itu adalah angka yang sangat ingin kami dorong. Semakin dekat angka itu ke nol, semakin cepat kita dapat mengakhiri penguncian," kata Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian.
NSW telah dua kali memperpanjang lockdown di Sydney sejak pertama kali diberlakukan pada 26 Juni. Pembatasan ketat dijadwalkan dicabut pada 30 Juli mendatang. Pelacakan kontak yang cepat, kepatuhan masyarakat terhadap aturan jarak sosial, dan penerapan lockdown, telah membantu Australia meredam penyebaran wabah Covid-19.
Sejauh ini Australia masih mencatatkan total kasus yang relatif rendah, yakni sebanyak 31.900 dengan korban meninggal mencapai 914 jiwa.