Senin 19 Jul 2021 19:46 WIB

Khutbah Idul Adha: Tauhid Keluarga Ibrahim Hadapi Covid-19

Idul Adha mengajarkan tauhid Allah SWT dalam hadapi pandemi Covid-19

Red: Nashih Nashrullah
Idul Adha mengajarkan tauhid Allah SWT dalam hadapi pandemi Covid-19. Ilustrasi bantuan Covid-19
Foto:

Oleh : KH Dr M Hamdan Rasyid, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Pengasuh Pesantren Baitul Hikmah Depok Jawa Barat  

Begitu pula ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan Ismail, beliau ikhlas untuk melaksanakan. Sungguh-pun demikian, terlebih dahulu beliau meminta persetujuan kepada Ismail. Sebagaimana difirmankan dalam surat As Shaffat ayat 100-102 :

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلاَمٍ حَلِيْمٍ. فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّيْ أَرَى فِى الْمَنَامِ أَنِّيْ أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى. قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِيْ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ.

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu ?Ia menjawab, ‘Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Kisah pengorbanan yang dilakukan keluarga Nabi Ibrahim AS di atas, adalah cermin dari tauhidullah yang melahirkan sebuah kepasrahan mutlak dari hamba-hamba Allah kepada Al Khaliq, Sang Pencipta dan Penguasa Jagad Raya, yang kemudian diabadikan  Allah dalam Alquran Surat Al Anam ayat 162 yang selalu kita baca berulang-ulang dalam sholat, yaitu :

إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu, kaum Muslimin rohimakumullah.. 

Sebagai sebuah bangsa, belakangan ini kita sering dihadapkan berbagai ujian, musibah dan bencana. Dari tanah longsor, banjir dan gempa bumi hingga pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketakutan dan kepanikan banyak pihak sehingga menghentikan berbagai aktivitas manusia di seluruh jagad rauya. Sungguh merupakan ujian yang sangat berat bukan hanya bagi bangsa Indonesia, tetapi manusia sejagat secara keseluruhan.

Mari kita jadikan berbagai peristiwa tersebut sebagai sebuah i’tibar dan pelajaran yang sangat berharga serta peringatan bagi kita semua bangsa Indonesia, bahwa sesungguhnya manusia sangat lemah dan kecil di hadapan kekuasaan Allah SWT. Sehingga tidaklah pantas jika manusia bersikap angkuh dan menyombongkan diri di hadapan Allah serta tidak mau tunduk dan patuh kepada-Nya.

Di Hari Raya Idul Adha ini, kita dituntut untuk menunjukkan komitmen dan keberpihakan kita kepada Allah melalui pemotongan hewan qurban. Jika selama ini kita telah banyak menikmati karunia Allah, mari kita bagi kenikmatan itu kepada saudara-saudara kita yang saat ini masih dalam kesulitan. 

Jangan biarkan hati kita kering dan tandus dari empati dan nilai-nilai kemanusiaan. Masih banyak saudara-saudara kita yang saat ini sangat menderita karena musibah dan bencana.

Puluhan bahkan ratusan ribu saudara-saudara kita yang terkena dampak pandemi Covid-19. Mereka sangat menderita, dan tidak sedikit anak-anak yang menjadi yatim piatu. Mari kita tunjukkan empati kita dengan memberikan sebagian rezeki yang kita nikmati untuk membantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita.

Dengan begitu mudah-mudahan mereka merasa terbantu dan merasa hidup tidak sendirian, karena ternyata masih ada saudara-saudaranya yang memperhatikannya.

Sebagai pemeluk agama Islam kita tidak boleh bersikap apatis, individualis apalagi egois. Kita tidak boleh membiarkan putra putri umat Islam  drop out dari sekolah hanya karena tidak mampu membiayai pendidikannya, padahal mereka mempunyai otak yang cemerlang.

Kita tidak boleh bersikap masa bodoh dan membiarkan saudara-saudara kita menukarkan iman dan agama Islam mereka dengan beras, supermie, pakaian dan uang. Jika kita membiarkan mereka menjadi murtad karena kemiskinan yang menghimpit mereka, maka yang berdosa tidak hanya mereka, tetapi juga kita umat Islam yang tidak memperdulikan nasib mereka. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits :

مَنْ لَمْ يَهْتَمَّ بِأَمْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ "Barangsiapa tidak memperhatikan keadaan umat Islam, maka ia tidak termasuk golongan mereka"

Akhirnya mari kita berdoa, semoga Allah SWT memberikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan serta pertolongan-Nya sehingga kita dapat mengatasi berbagai ujian dan cobaan serta dapat mewujudkan cita-cita kita, Indonesia yang bersih, maju dan bermartabat, amiin. 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اْغِفْر وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاِحِمِيْنَ  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement