Senin 19 Jul 2021 22:11 WIB

Anies Ingatkan Warga yang Isoman Lapor ke Pengurus RT

Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi hal buruk, yakni meninggalnya warga saat isoman.

Rep: Flori Sidebang, Muhyiddin/ Red: Andri Saubani
Kurir mengirim paket obat Covid-19 ke rumah pasien yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Johar Baru, Jakarta, Sabtu (17/7). Pemerintah Pusat resmi mendistribusikan obat Covid-19 secara gratis sebanyak 300.000 paket berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali yang dikirim melalui jasa layanan ekspedisi. Reublika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kurir mengirim paket obat Covid-19 ke rumah pasien yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Johar Baru, Jakarta, Sabtu (17/7). Pemerintah Pusat resmi mendistribusikan obat Covid-19 secara gratis sebanyak 300.000 paket berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali yang dikirim melalui jasa layanan ekspedisi. Reublika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah untuk melapor ke pengurus RT setempat. Hal ini, jelas Anies, untuk mengantisipasi terjadinya hal buruk, seperti warga yang meninggal saat menjalani karantina mandiri.

"Apabila merasakan gejala, memerlukan bantuan, bagi yang bersangkutan mohon untuk bisa mengabari kepada ketua RT, RW, gugus tugas," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/7).

Baca Juga

Selain itu, Anies juga mendorong seluruh lurah dan camat di setiap wilayah Ibu Kota untuk mengumpulkan informasi terhadap warganya yang terpapar Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Sehingga, kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi selama melaksanakan karantina.

"Kami pun menugaskan kepada lurah, camat untuk mengidentifikasi semua orang di wilayahnya yang sedang isolasi mandiri, sehingga mereka kebutuhan pokoknya terpenuhi, kebutuhan obatnya terpenuhi," ujarnya.

Meski demikian, Anies menyebut, saat ini belum ada data mengenai jumlah warga di Jakarta yang meninggal ketika tengah melakukan isolasi mandiri di rumah. Dia hanya mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan sejumlah fasilitas, seperti aplikasi telemedicine secara daring  saat isolasi mandiri.

Ia juga meminta jajarannya untuk memberikan pendampingan kepada warga yang tidak dapat menggunakan perangkat digital dalam mengakses fasilitas konsultasi medis tersebut. "Karena seluruh konsultasi menggunakan alat digital, sebagian dari masyarakat tidak bisa (mengakses). Nah, ada pendampingan untuk bisa membantu itu," jelas dia.

Anies juga mengakui bahwa kondisi sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Ibu Kota sudah penuh dalam beberapa pekan terakhir. Anies mengungkapkan, sekitar 1.900 orang mengantre untuk mendapatkan kamar perawatan di IGD.

 

"Jadi banyak sekali selama beberapa pekan ini masyarakat yang datang ke rumah sakit, tetapi rumah sakit dalam posisi yang penuh. Jadi yang mengantre, yang berada di IGD, menunggu bisa masuk kamar itu sekitar 1.900 orang," kata Anies.

"Lalu yang mengantre untuk bisa masuk IGD ada di lorong-lorong, ada di puskesmas, di rumah-rumah itu bisa sampai sekitar 1.400 orang, karena keterbatasan kapasitas rumah sakit," sambungnya.

Mulai malam ini, Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) ekstensi Gedung Arafah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta sudah bisa pasien Covid-19. Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat mengatakan ada tiga jalur pendaftaran yakni melalui sistem informasi rujukan rumah sakit terintegrasi (sisrute) pada laman https://sisrute.kemkes.go.id, menghubungi nomor telepon 081291763037, atau datang langsung ke RSPJ ekstensi Gedung Arafah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta yang berada di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur.

"Untuk malam ini yang sudah daftar melalui sisrute itu yang akan kami terima dahulu. Saat ini yang kita akan terima baru 25 pasien malam ini," ujar Fathema saat peresmian RSPJ ekstensi Gedung Arafah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin (19/7).

Fathema menyampaikan RSPJ ekstensi Gedung Arafah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta mengalihfungsikan gedung pertemuan utama Arafah di asrama haji menjadi rumah sakit darurat untuk melayani pasien Covid-19.

RS darurat seluas 4.127 meter persegi terdiri atas empat lantai untuk pasien dengan kondis berat dan kritikal. RS darurat ini memiliki 150 tempat tidur ruang isolasi covid, 124 tempat tidur untuk level ICU dan HCU yang dilengkapi 74 mesin ventilator dan 50 ventilator noninfasif dan 26 tempat tidur ruang isolasi rawat pemulihan.

"RS ini dilengkapi ruangan-ruangan yang telah dilengkapi negative pressure, HEPA filter, sistem oksigen, seluruh layanan radiologi dan sebagian laboratorium," ungkap Fathema.

Fathema menambahkan RS yang nantinya akan memiliki 900 tempat tidur ini juga akan dilengkapi CT scan dan penunjang perawatan lainnya. Operasional RS ini didukung 320 tenaga kesehatan yang terdiri atas 210 perawat, 75 dokter, 15 analis, dan 20 asisten apoteker. Fathema menyampaikan RS juga menyiapkan gedung D1 dan D2 sebagai asrama bagi para nakes yang bertugas.

"Pertamedika IHC, Kementerian BUMN, dan Pertamina saat ini juga sedang membangun RS darurat ekstensi Pelni Tanjung Duren dengan kapasitas 500 tempat tidur yang dibangun dua tahap, 318 tempat tidur untuk tahap pertama, dan tahap kedua sebanyak 182 tempat tidur untuk pasien kondisi sedang, berat, dan kritikal," kata Fathema menambahkan.

photo
Infografis tata cara dapat obat gratis bagi pasien Covid-19 - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement