REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menegaskan, bahwa pihaknya tetap meminta umat Islam melalui semua pengurus masjid dan komunitas keagamaan untuk melaksanakannya di rumah. Permintaan itu menyusul adanya kabar beberapa masjid di Ibu Kota akan tetap melaksanakan Shalat Idul Adha pada Selasa (20/7).
"Untuk itu (info masjid Shalat Id), kami minta masjid ataupun juga komunitas manapun, besok (20/7) kita merayakan Idul Adha dengan Shalat Id di rumah masing-masing," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (19/7) malam.
Selain itu, dia juga meminta pengurus masjid dan berbagai komunitas keagamaan yang berniat menggelar kurban untuk melakukan penyembelihannya di rumah pemotongan hewan (RPH) atau tempat-tempat yang memiliki ketentuan untuk bisa dilaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan protokol kesehatan ketat. Meski tidak sesuai dengan arahan dari MUI dan Kemenag, Riza tidak mengindikasikan akan ada penindakan dari pihak Pemprov DKI Jakarta meski kegiatan berkumpul di masa PPKM Darurat ini dilarang, karena memiliki potensi besar penularan Covid-19.
"Nanti itu menjadi kewenangan dari Kemenag, Majelis Ulama dan DMI (Dewan Masjid Indonesia)," ucap Riza.
Beberapa masjid memang terindikasi akan melaksanakan shalat Id pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah pada Selasa (20/7). Bahkan di Jakarta Pusat, disebutkan ada dua wilayah yang rawan terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes) serta peraturan PPKM Darurat saat peringatan Idul Adha 1442 Hijriah.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan Kelurahan Kramat, Senen dan Johar Baru berpotensi melaksanakan Shalat Idul Adha secara jamaah di masjid, serta penyembelihan hewan kurban yang akan memicu kerumunan. "Kramat dan Johar Baru yang kita lihat dan tentu ini yang sudah kita data. Kita sudah punya data dari Kementerian Agama, masjid-masjid mana saja yang sudah melaporkan kepada mereka, kita monitor langsung," kata Irwandi usai menghadiri kegiatan apel di Kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin.