REPUBLIKA.CO.ID, STEINBACHTAL DAM -- Para pejabat Jerman membantah anggapan berbuat terlalu sedikit untuk bersiap menghadapi banjir besar pekan lalu. Pemerintah mengatakan sistem peringatan telah bekerja, meski jumlah korban meninggal dari bencana alam terburuk di negara itu dalam hampir enam dekade naik di atas 160 jiwa.
Dilansir dari reuters, Selasa (20/7), Menteri-Presiden Bayem Horst Seehofer mengatakan sebagai tanggapan bahwa Layanan Meteorologi Nasional Jerman (DWD) mengeluarkan peringatan ke 16 negara bagian Jerman. Kemudian informasi itu disalurkan ke distrik dan komunitas yang memutuskan di tingkat lokal cara untuk merespons.
"Sangat tidak terbayangkan jika bencana seperti itu dikelola secara terpusat dari satu tempat saja. Anda membutuhkan pengetahuan lokal," kata Seehofer
Seehofer menyatakan,kritik terhadap tanggap darurat adalah retorika kampanye pemilu yang murah. Kehancuran akibat banjir oleh para ahli meteorologi dikaitkan dengan dampak perubahan iklim. Kondisi ini dapat mengguncang pemilihan federal Jerman pada September, yang sampai sekarang jarang dibahas mengenai iklim.