Selasa 20 Jul 2021 10:16 WIB

Kapan Anak Harus Dibawa ke Rumah Sakit Saat Isolasi Mandiri?

Isoman harus dihentikan jika anak mengalami banyak tidur dan beberapa gejala lainnya.

Anak menjalani isolasi mandiri (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Anak menjalani isolasi mandiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus covid-19 yang melonjak tak hanya dirasakan oleh orang dewasa. Meningkatnya kasus COVID-19 pada anak saat ini pun sedang terjadi di tanah air.

Pakar kesehatan dr Jonathan Surentu dari Siloam Hospitals Manado mengatakan anak perlu mendapatkan perawatan yang baik selama masa isolasi agar cepat pulih. Menerapkan isolasi mandiri kepada anak pun dapat dilakukan hingga kembali sehat.

Baca Juga

Namun dalam pengerjaannya, perlu diperhatikan beberapa hal agar kondisi anak tetap fit. Jonathan Surentu tidak menyarankan isoman dilanjutkan pada anak jika mengalami demam, batuk dan disertai sesak secara bersamaan dengan saturasi oksigen kurang dari 95 persen.

Ia menyarankan penghentian isolasi mandiri pada anak jika perilaku anak mengalami gejala banyak tidur atau saat bernafas menyisakan cekungan di dada, mengalami demam berkelanjutan dan kejang. Ia menegaskan pentingnya anak agar segera dibawa ke rumah sakit.

Dia mengatakan jika anak sulit makan dan minum serta buang air kecil mulai berkurang, merupakan gejala yang harus ditangani segera oleh dokter dirumah sakit. Ia menambahkan, jika terjadi penurunan kesadaran dan sulit bernapas pada anak maka, hentikan isoman dan segera lakukan tindak lanjut untuk ke rumah sakit.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement