REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa platform penyedia layanan film streaming memiliki strategi untuk memperkenalkan platformnya. Salah satu yang mereka lakukan adalah menggaet film lokal dari negara-negara yang bekerja sama dengan mereka.
Seperti Lionsgate Play yang sudah resmi hadir di Indonesia sejak April 2021, dimana awalnya hanya menghadirkan film-film Hollywood dan beberapa film lainnya yang bekerja sama dengan Lionsgate. Namun, karena masuk ke pasar Indonesia maka mereka mulai memikirkan film lokal.
“Kita akan mengarah ke sana, karena Lionsgate juga melihat pentingnya konten lokal. Kita sudah melihat konten lokal yang mau kita akuisisi, kita sudah berbicara dengan industri konten lokal,” ucap Content Manager Lionsgate Play Indonesia, Karina Mahadi, dalam media briefing virtual, Senin (19/7).
Banyak ‘pemain’ global tidak memiliki tim lokal, sementara Lionsgate Play memikirkan itu dan sudah memiliki tim lokal. Sehingga ke depannya, sudah dipikirkan beberapa konten lokal Indonesia yang akan tayang di Lionsgate Play.
“Dari sisi konten lokal, di Indonesia yang paling kurang adalah serial. Kalau film sudah berkembang selama 2-3 tahun terakhir ini, tapi serial masih jauh, karena serial kita masih diproduksi low quality,” kata Indonesia Country Head Lionsgate Play, Guntur Siboro, dalam kesempatan yang sama.
Selain film lokal yang sangat penting, Indonesia sendiri juga menjadi pasar penting bagi Lionsgate Play karena jumlah penduduknya yang besar. Untuk menarik masyarakatnya, Indonesia sedang dipersiapkan untuk pengembangan film dan serial dari produksi sendiri, kerja sama, maupun franchise.
“Untuk mengantarkan konten yang baik, tentu ada harganya. Ini salah satu breakthrough yang kita lakukan. Konten Hollywood dengan harga Rp 35 ribu itu setara dengan OTT lokal. Rasa hollywood harga afordable. Saya kira itu merupakan generic strategy yang kita lakukan,” papar Guntur lagi.