REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 di Tanah Air terus menunjukkan tren penurunan selama tiga hari terakhir. Penurunan kasus infeksi virus di Indonesia namun harus dilihat lebih jeli.
Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navika Yamani, mengakui, kasus konfirmasi positif Covid-19 harian di Indonesia sekarang ini mulai menurun. "Tetapi itu harus dilihat apakah betul ada penurunan kasus harian yang mungkin dipengaruhi oleh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat (yang diterapkan 3 Juli hingga 20 Juli)," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (20/7).
Kendati demikian, dia melihat ternyata tren penurunan kasus harian saat ini juga ada kaitannya dengan penurunan pengetesan. Artinya, dia melanjutkan secara grafik yang terkonfirmasi positif Covid-19 menurun, jumlah yang diperiksa juga berkurang.
Ia menambahkan, yang perlu dilihat adalah indikator positivity rate. Ia menambahkan, kalau positivity rate Covid-19 di Indonesia masih di atas 30 persen maka kapasitas pemeriksaan seharusnya jangan sampai diturunkan.
"Kalau bisa stabil di angka maksimal. Kalau kemampuan maksimal Indonesia bisa memeriksa 200 ribu spesimen per hari maka itu yang harus dijalankan setiap harinya," katanya.
Kalau yang dites sudah maksimal sekitar 200 ribu dan yang positif Covid-19 berkurang, dia melanjutkan, maka kasus harian memang menurun. Penurunan ini, Laura melanjutkan, bisa dilihat dari indikator positivity rate.