REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan 300 kasus positif Covid-19 pada Selasa (20/7). Angka itu merupakan salah satu penambahan tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, penambahan kasus itu berasal dari pasien positif Covid-19 sebelumnya. Menurut dia, penambahan kasus langsung tinggi lantaran pemeriksaan tes swab keluar langsung secara bersamaan.
"Karena antrean pemeriksaan kemarin banyak, jadi keluar langsung berbarengan. Langsung tinggi angkanya," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa.
Ia menyebutkan, angka penambahan harian itu merupakan salah satu yang tertinggi di Kota Tasikmalaya sejak pandemi Covid-19. Namun, tak ada klaster khusus dari angka penambahan itu. Mayoritas dinilai berasal dari klaster keluarga.
"Kalau penambahan non-klaster, ini tertinggi. Kalau klaster, kita pernah lebih tinggi, yaitu sekitar 320-an kasus sehari," kata dia.
Asep menilai, PPKM Darurat perlu untuk dilanjut jika berkaca pada penambahan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini. Namun, keputusan itu ada di tangan pemerintah pusat.
"Kalau melihat kasus, harus ada lanjutan PPKM. Namun kita lihat arahannya seperti apa," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Letkol Inf Ary Sutrisno mengatakan, evaluasi terkait diperpanjang atau tidaknya PPKM Darurat akan dilakukan hari ini. Namun, ia belum bisa menentukan keputusannya.
"Kita sama-sama masih menunggu," kata Dandim 0612/Tasikmalaya itu.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Selasa, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11.099 kasus. Sebanyak 9.030 orang telah sembuh, 1.703 orang masih menjalani isolasi, dan 366 orang meninggal dunia.