Rabu 21 Jul 2021 13:36 WIB

Bima Arya Distribusikan Bantuan Oksigen Konsentrator ke RS

Kebutuhan oksigen di RS Kota Bogor masih tinggi, tapi pasokan belum maksimal.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau penyaluran bantuan tabung oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Kota Bogor.
Foto: Prokopim Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau penyaluran bantuan tabung oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor Bima Arya mendistribusikan 100 unit oksigen konsentrator bantuan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, ke rumah sakit di Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor, dari jumlah 100 unit oksigen konsentrator itu dibagikan masing-masing sekitar lima unit disetiap rumah sakit. "Bantuan ini untuk tahap pertama bagi rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Insya Allah akan ada tambahan lagi," kata Bima.

Pada Selasa ini, Bima Arya mengantarkan langsung bantuan oksigen konsentrator itu ke Rumah Sakit (RS) Salak, RS Ummi, RS Islam, dan RSIA Sawojajar. Masih akan melanjutkan membagikan oksigen konsentrator itu ke rumah sakit lainnya yang membutuhkan.

Bima menjelaskan, kebutuhan oksigen di rumah sakit Kota Bogor masih tinggi, tapi pasokan oksigen masih belum maksimal. Satgas Covid-19 terus berikhtiar menambah pasokan oksigen dalam kemasan tabung berukuran 6 m3, melalui berbagai sumber bantuan.

Bantuan 100 unit oksigen konsentrator ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada terapi pasien Covid-19, untuk mengurangi gejala.

Menurut Bima, oksigen konsentrator ini dapat mengkonversi udara menjadi oksigen medis hanya dengan disambungkan ke aliran listrik. Alat ini memiliki kapasitas 5-10 liter per menit sehingga dapat menggantikan peran tabung oksigen di ruang-ruang isolasi di rumah sakit.

"Kalau bantuannya ada tambahan lagi, Insya Allah alat ini juga bisa dipinjamkan sementara bagi warga yang membutuhkan, di pusat isolasi ataupun di rumah isolasi di tingkat kelurahan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement