Ganjar: PPKM Darurat Diperpanjang, Bansos Disalurkan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ganjar: PPKM Darurat Diperpanjang, Bansos Disalurkan (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginstruksikan semua pihak memastikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat tersalurkan. Hal ini menindaklanjuti keputusan Pemerintah yang telah memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 nanti.
"Karena PPKM Darurat sudah pasti diperpanjang, maka yang mesti dilakukan adalah menyalurkan bansos. Tidak hanya yang bersumber dari APBN maupun APBD, bantuan sumber lain juga harus disalurkan," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (21/7).
Gubernur mengungkapkan, keputusan perpanjangan PPKM Darurat menjadi beban berat yang dirasakan oleh masyarakat. Makanya --agar beban yang berat tersebut menjadi ringan, bantuan- bantuan sosial harus diberikan.
Bagi Jawa Tengah, sebelumnya memang hanya ada dua kemungkinan terkait dengan kebijakan PPKM Darurat, yakni diperpanjang atau tidak. Kalau PPKM diperpanjang bansosnya harus keluar agar masyarakat masih bisa tenang.
"Tapi kalau PPKM Darurat tidak diperpanjang, kita mesti menghitung kondisi rumah sakit yang faktanya sekarang sudah sedemikian kondisinya. Baik tenaga kesehatan, oksigen semuanya repot," jelas Ganjar.
Untuk itu, ia meminta, seluruh bupati/ wali kota segera mengeluarkan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat. Sumber lain seperti CSR, Baznas dan lainnya, juga harus dipastikan tersalurkan untuk masyarakat.
Jawa Tengah punya gerakan ASN jajan untuk membantu UKM terdampak, maka gubernur ingin gerakan tersebut dilaksanakan dan dioptimalkan. Tetmasuk memastikan bantuan dari Pemerintah Pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota hari ini harus dikeluarkan.
"Sekali lagi, karena keputusannya PPKM Darurat sudah jelas diperpanjang, maka bantuan sosial keluarkan semuanya dan yang tidak kalah penting, harus dipastikan diterima oleh masyarakat yang berhak," tegasnya.
Terkait dengan bantuan- bantuan yang akan disaljrkan, gubernur juga menegaskan, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Hal itu untuk memastikan, bantuan yang disalurkan bisa tepat pada sasaran. Bahkan Presiden juga sudah mewanti- wanti agar Pemprov Kawa Tengah memastikan dapat tersalurkan kepada yang berhak.
"Maka tadi saya langsung rapat dengan teman- teman untuk memastikan itu. Kami petakan dari pusat, bansosnya dikeluarkan. Kami juga minta tembusan agar bisa kami pastikan pelaksanaannya di bawah," tegasnya.
Selain memastikan bantuan pusat tepat sasaran, Pemprov Jawa Tengah, lanjut Ganjar, juga akan memastikan bansos dari Provinsi tersalurkan. Berbagai program bantuan juga telah dihitung untuk digelontorkan semuanya.
"Bantuan untuk sektor pertanian, nelayan, industri kecil menengah, jaminan sosial yang reguler sekarang kita keluarkan. Sehingga, kalau masyarakat bisa bertahan sampai tanggal 25 dan mereka taat, betul- betul bantuannya diterima," lanjutnya.
Di lain pihak, gubernir juga menyampaikan, terkait perpanjangan PPKM Darurat, pelaksanaannya sudah ada petunjuk dari Pemerintah Pusat. Sekarang namanya bukan PPKM Darurat, melainkan pakai leveling mulai 3 - 4.
Ketentuannya masih tak jauh berbeda, hanya mungkin sisi waktu yang kemarin buka hanya sampai jam 8 malam, sekarang sudah bisa sampai jam 9 malam. Sama ketentuan terkait pedagang kecil Presiden juga sudah bicara ada pelonggaran.
Pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk mengatur. Meski tak semua daerah di Jawa Tengah masuk level 4, namun Ganjar meminta semua daerah --tanpa kecuali-- harus melakukan hal yang sama agar kebijakannya seragam.
Sebab jika tidak diberlakukan sama nanti rentan memunculkan problem di daerah perbatasan. Khusus untuk Jawa Tengah, nanti kita akan dibicarakan bersama dengan bupati/ wali kota agat sebaiknya semua daerah melakukan hal yang sama.
Lebih baik semua (daerah) bisa menahan diri dulu agar bisa mengendalikan persoalan pandemi secara bersama sama. Karena pemetaan level memang tidak sama dengan pemetaan zona. Namun intinya, data yang dipakai juga hampir sama.
Maka, sekarang tidak usah berdebat dengan data, namun yang ada dilaksanakan. Justru asumsi yang harus dibangun, semua levelnya tinggi, semua levelnya merah, agar semuanya bisa berhati- hati. "Karena begitu kendor dan kita lengah, maka penularannya akan sangat cepat sekali," tandasnya.