Kapolres Semarang Bagikan Hewan Kurban ke Ponpes
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Hewan kurban untuk keperluan Hari Raya Idul Adha. | Foto: ANTARA/Makna Zaezar
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah, Selasa (20/7), menjadi berkah bagi para santri dan penghuni Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Roudlotul Jannah, Desa Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Mereka menerima penyaluran hewan kurban, berupa satu ekor sapi dan satu ekor kambing dari Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo.
Hewan kurban ini diserahkan melalui pengasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Al-Hayani Ponpes Roudlotul Jannah. "Penyaluran hewan kurban ke lingkungan ponpes dan panti asuhan merupakan bentuk perhatian Polres Semarang agar para santri dan penghuni panti asuhan juga mendapatkan berkah pada hari raya kurban kali ini," kata Kapolres.
Kepada pengasuh LKS Al-Hayani, Ustadz Luthfinul Hakim SE, Kapolres juga menitipkan pesan agar segenap warga pondok dan panti asuhan agar senantiasa menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.
Yakni dengan tetap menjaga 5M, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Termasuk dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban, juga tetap memperhatikan dan mengedepankan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.
"Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, para santri dan penghuni Panti Asuhan Roudlotul Jannah turut berpartisipasi aktif dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang," tegasnya.
Masih dalam rangka Hari Raya Idul Adha, Kapolres Semarang juga menebar daging kurban kepada sedikitnya 75 orang pedagang asongan dan para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Alun Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran.
Umumnya, mereka merupakan pedagang asongan dan PKL yang terdampak pelaksanaan PPKM Darurat, karena tidak bisa leluasa berjualan setelah sejumlah akses jalan dilakukan penutupan dan pembatasan mobilitas warga diperketat.
Paket daging kurban juga diberikan kepada para PKL di lingkungan Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur. "Kami berikan daging kurban karena mereka pedagang asongan dan PKL yang terdampak pengetatan pembatasan mobilitas warga," lanjut kapolres.
Salah seorang penerima manfaat daging kurban, yang juga pedagang di Alun Alun Bing Karno, Suwandhi mengaku bersyukur, mendapatkan pembagian daging kurban tersebut. Sejak PPKM Darurat, jelasnya, kawasan Alun Alun Bung Karno ditutup dari berbagai aktivitas warga.
"Sehingga para PKL yang biasa mengandalkan pendapatan dari pengunjung pusat keramaian publik itu juga tidak berjualan," ungkapnya.