REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Angka kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Semarang masih relatif tinggi di masa perpanjangan PPKM. Itu diungkapkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (21/7).
"Angka kematian akibat Covid-19 masih sekitar 6,2 persen, masih di atas rata-rata nasional yang ditetapkan maksimal lima persen," kata Wali Kota di Semarang.
Meski demikian, rata-rata harian angka kematian akibat Covid-19, menurutnya mengalami penurunan sejak pemberlakuan PPKM pada 3 hingga 20 Juli 2021. Pada 3 Juli, rata-rata angka kematian mencapai 340 orang per hari. Jumlah tersebut, kata dia, saat ini sudah turun menjadi 271 orang per hari.
Ia menyebut banyak faktor yang memengaruhi tingginya angka kematian tersebut, seperti tingginya tingkat hunian di rumah sakit pada dua hingga tiga pekan terakhir sehingga banyak yang memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri. Selain itu terdapat pula keterbatasan saat proses perjalanan ke tempat-tempat karantina.
Ia juga menyebut pemahaman masyarakat yang tentang kesehatan juga menjadi salah satu penyebab. "Pemahaman tentang kesehatan kurang. Kapan saatnya harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan kurang disadari," katanya.
Meski demikian, Pemkot Semarang akan terus berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19 ini selama beberapa waktu ke depan.