REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IPB University menggandeng University of Nottingham Inggris dalam rangka mengembangkan biomaterial terjangkau untuk implan tulang. Peneliti IPB dari Departemen Fisika, Fakultas MIPA Yessie Widya Sari mengatakan, tidak semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan berkualitas.
Masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan berkualitas terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Layanan kesehatan yang dimaksud di antaranya terkait dengan trauma tulang, TBC tulang, kanker tulang, dan patah tulang.
"Bahan implan tulang yang diperlukan untuk pengobatan, mayoritas masih produk impor dengan harga yang tinggi. Maka dari itu, diperlukan riset terkait pengembangan bahan implan tulang untuk aplikasi biomedis yang dapat terjangkau oleh masyarakat," kata Yessie, dalam keterangannya, Rabu (21/7).
IPB University bersama lima institusi lainnya menggelar lokakarya yang membahas pembuatan biomaterial perbaikan tulang sebagai bahan perawatan kesehatan terjangkau di Indonesia. Kelima institusi tersebut adalah Fakultas Teknik (University of Nottingham, Inggris), Departemen Fisika (Universitas Indonesia), Stem Cell and Cancer Institute (Kalbe Farma), RSUP Persahabatan dan Ikatan Fisikawan Kedokteran Indonesia.
"Apabila biomaterial pengganti tulang yang terjangkau ini dapat terwujud, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang kita mampu dan ahli dalam membuat bahan alat kesehatan lainnya di Indonesia," kata dia menambahkan,