Pemkot Surabaya Siapkan Tempat Isolasi di Tiap Kelurahan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Warga memberikan paket makanan untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri | Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memproyeksikan setiap kelurahan di Kota Pahlawan memiliki tempat isolasi bagi warga yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala. Diharapkan ke depannya tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, karena khawatir tidak tertangani dengan tepat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengajak warganya untuk memeriksakan diri ke Puskesmas dan melakukan swab antigen apabila merasakan gejala yang mirip dengan Covid-19. Ia menegaskan, Covid-19 bukan aib. Justru dengan melapor ke Puskesmas, akan mendapatkan pengawasan yang membuatnya terhindar dari kemungkinan terburuk.
"Karena Covid-19 bukan aib tapi penyakit yang bisa disembuhkan. Kalau takut tidak mau diswab karena malu positif Covid-19 akhirnya Surabaya kasusnya nambah terus. Kalau nambah terus, kapan ekonominya Surabaya akan bergerak," ujarnya di Balai Kota Surabaya, Rabu (21/7).
Eri melanjutkan, ketika warga tersebut telah menjalani swab dan hasilnya positif tanpa gejala, akan langsung dibawa ke tempat isolasi di kelurahan tersebut. Bisa juga dibawa ke Asrama Haji Sukolilo. Ketika memilili gejala, akan dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Tembak atau RS Rujukan Covid-19 lainnya.
"Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang satu keluarga diisolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Misal ada satu sakit lalu empat negatif, harus kita tarik ke tempat isolasi yang sudah disediakan," ujar Eri.
Agar warga kooperatif dan proaktif, Eri menginstruksikan lurah dan camat untuk melakukan sosialisasi dan memberi pengertian. Eri melanjutkan, penyediaan ruang isolasi di tiap kelurahan juga bisa mengurangi beban RS rujukan Covid-19. Adapun, untuk tempat isolasi kelurahan ini rencananya diletakan di gedung sekolah yang sangat representatif. Seperti memiliki AC dan ruang yang cukup luas.
Setiap kelurahan akan mendapat jatah 30 bed dan akan ada pendampingan dari tenaga kesehatan. "Kalau misalnya kasusnya banyak, ya kita akan tambah bed. InsyaAllah hari Jumat (23/7) sudah bisa kita aktifkan untuk tempat isolasi di kelurahan," kata dia.