REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Reihana mengatakan daerahnya masih kekurangan stok vaksin Covid-19 bagi pelaksanaan percepatan vaksinasi penduduk.
"Untuk mempercepat dan memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh penduduk, kita masih kekurangan stok vaksin," ujar Reihana saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (21/7).
Ia mengatakan kebutuhan vaksin bagi vaksinasi seluruh penduduk Lampung diperkirakan mencapai 12 juta dosis lebih. "Total sasaran di Lampung ada 6.645.226 orang, bila kita melakukan vaksinasi dua kali suntikan maka jumlah total dosis yang dibutuhkan sekitar 13 juta lebih dosis vaksin Covid-19," ucapnya.
Menurutnya, saat ini bagi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Lampung baru menerima sebanyak 1 juta vaksin Covid-19. "Sudah menerima sekitar 1 juta dosis yang digunakan untuk penyuntikan dua dosis lengkap sejak tahap pertama hingga sekarang, kemarin tepatnya pada 15 Juli telah didistribusikan pula vaksin kepada kabupaten/kota sebanyak 34.500 dosis yang diterima dari pusat," katanya.
Dia menjelaskan dengan tersedianya stok vaksin sesuai target vaksinasi maka akan semakin mempercepat proses vaksinasi untuk mengejar target vaksinasi yang ditetapkan. "Untuk pendistribusian vaksin setelah dapat langsung dikirim ke kabupaten/kota, lalu ada buffer stock, selanjutnya ada yang disalurkan ke Poltekes juga. Sedangkan untuk TNI, Polri, Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki stok tersendiri sebab mereka punya Primary Care sendiri pula," ucapnya.
Ia melanjutkan dalam dua kali pendistribusian vaksin Covid-19 Kota Bandarlampung mendapat alokasi vaksin cukup banyak sesuai dengan jumlah penduduk, dan masih ditemukan kekosongan stok pula. "Penyaluran pertama untuk Bandarlampung ada 5.000 dosis, kalau pada 15 Juli ada 6.000 dosis agak lebih banyak sebab penduduk juga padat disini, dan tengah melakukan PPKM tapi masih ada pula yang kekurangan stok," katanya lagi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung total sasaran vaksinasi yang telah mendapatkan dosis lengkap sebanyak 270.956 orang atau 4,08 persen dari total 5 kelompok sasaran vaksinasi. Untuk tenaga kesehatan 33.266 orang atau 93,44 persen yang memperoleh dosis lengkap, petugas pelayanan publik 184.338 orang atau bila dikonversi 44,98 persen.
Lalu orang lanjut usia ada 31.828 orang atau 4,52 persen, masyarakat rentan dan umum 21.524 orang yakni 0,47 persen sedangkan bagi kelompok remaja, belum ada yang memperoleh dosis lengkap hanya dosis pertama sebanyak 94 orang.