REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Singapura melaporkan 179 infeksi Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal pada Rabu (21/7) siang. Sebanyak 130 kasus di antaranya terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong dan delapan milik klaster lounge KTV.
Hingga saat ini, ada 451 kasus yang terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong/Pasar Hong Lim & Pusat Makanan, menjadikannya klaster aktif terbesar di negara ini. Sedangkan sebanyak 215 kasus telah dikaitkan dengan klaster KTV. Di antara kasus baru yang diumumkan pada Rabu, 149 kasus terkait dengan infeksi sebelumnya, dengan 80 kasus di karantina dan 69 terdeteksi melalui pengujian pengawasan.
Sebanyak 30 kasus infeksi tidak terkait dengan kasus sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan (MOH). Kemenkes setempat mengungkapkan bahwa empat dari kasus baru adalah manula di atas 70 tahun yang tidak divaksinasi dan berisiko sakit serius.
Ada juga dua infeksi impor yang ditemukan ketika sedang isolasi pada saat kedatangan. Kementerian Kesehatan Singapura akan memberikan pembaruan lebih lanjut tentang situasi Covid-19 di Singapura pada Rabu malam.
Secara total, ada 181 kasus baru Covid-19 di Singapura pada Rabu. Seiring dengan hal itu, Pemerintah Singapura akan menangguhkan izin makan di tempat untuk ukuran grup. Jumlahnya juga akan dibatasi hanya boleh dua orang saja mulai Kamis besok.
Dilansir Channel News Asia, langkah-langkah itu akan berlaku hingga 18 Agustus dan akan menggantikan langkah-langkah yang diperkenalkan pada Senin, kata Kementerian Kesehatan (MOH) dalam siaran pers.
Pemerintah akan meninjau langkah-langkah dalam dua pekan dan menyesuaikannya berdasarkan situasi saat itu, tambah kementerian.
Kantor Presiden mengumumkan acara open house Istana yang dijadwalkan pada 1 Agustus akan ditunda setelah pengumuman kembalinya Singapura ke Fase 2 (Peringatan Tinggi). Hingga Rabu, Singapura telah melaporkan total 63.621 kasus Covid-19.