Kamis 22 Jul 2021 06:29 WIB

Dewan Keamanan Israel Selidiki Perangkat Mata-Mata Pegasus

Tinjauan ekspor terhadap Pegasus disebut tidak mungkin dilakukan Israel

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Israel (ilustrasi)
Foto: Antara
Bendera Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang sumber mengatakan Israel membentuk tim internal untuk 'selidiki' tuduhan penyalahgunaan spyware yang dijual perusahaan siber Israel dalam skala global. Sumber itu menambahkan tinjauan ekspor tidak mungkin dilakukan.

Tim itu dipimpin oleh Dewan Keamanan Nasional yang memberikan laporan langsung ke Perdana Menteri Naftali Bennett. Sumber mengatakan dewan keamanan memiliki keahlian yang lebih luas dari Kementerian Pertahanan yang mengawasi ekspor perangkat lunak NSO Group, yakni Pegasus.

Baca Juga

"Peristiwa ini berada di luar lingkup Kementerian Pertahanan," kata sumber tersebut, Rabu (21/7).

Sumber menyinggung potensi serangan balik diplomatik setelah pekan ini media-media internasional melaporkan dugaan penyalahgunaan Pegasus di Prancis, Meksiko, India, Maroko, dan Irak.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan Presiden Emmanuel Macron sudah memerintahkan serangkaian penyelidikan terhadap kasus-kasus spyware Pegasus. Surat kabar Prancis, Le Monde melaporkan telepon Macron masuk daftar yang mungkin menjadi target Pegasus.

Sumber yang mengetahui tentang tim Israel meminta namanya tidak disebutkan karena sensitifnya kasus ini. Ia 'ragu' akan ada larangan baru dalam ekspor Pegasus. Ia mengatakan tugas resmi tim tersebut hanya untuk menyelidiki.

"Tujuan utamanya adalah mencari tahu apa yang terjadi, menyelidiki masalah ini dan mengambil pelajaran darinya," kata sumber tersebut.

NSO tidak menanggapi permintaan komentar. Kantor PM Israel Bennet juga menolak memberikan pernyataan. Dalam pidato di konferensi siber, perdana menteri Israel tidak menyinggung isu NSO.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement