Kamis 22 Jul 2021 07:52 WIB

WHO: Kasus Nol di Olimpiade Tokyo Bukan Lambang Kesuksesan

Saat ini ada 71 kasus Covid-19 yang terdeteksi di Olimpiade.

Rep: Puti Almas/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Petugas menunggu tibanya bus yang akan membawa peserta Olimpiade Tokyo 2020 di Shinjuku, Tokyo, Jepang, Rabu (21/7/2021). Para peserta Olimpiade Tokyo 2020 harus menggunakan bus atau transportasi khusus selama kegiatan olahraga tersebut berlangsung untuk menghindari kemungkinan tertularnya COVID-19.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas menunggu tibanya bus yang akan membawa peserta Olimpiade Tokyo 2020 di Shinjuku, Tokyo, Jepang, Rabu (21/7/2021). Para peserta Olimpiade Tokyo 2020 harus menggunakan bus atau transportasi khusus selama kegiatan olahraga tersebut berlangsung untuk menghindari kemungkinan tertularnya COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, setidaknya ada 71 kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo. Ia mengatakan, tidak mungkin dapat mengurangi risiko penularan wabah di perhelatan acara itu menjadi nol, namun mencatat bahwa keberhasilan harus didasarkan pada bagaimana menanggulanginya. 

“Tanda keberhasilan Olimpiade Tokyo bukan nol risiko, tapi adalah memastikan bahwa setiap kasus diidentifikasi, diisolasi, dilacak, dan dirawat secepat mungkin dan penularan selanjutnya terputus,” ujar Tedros dalam sebuah pernyataan, dilansir //Asia News//, Rabu (21/7). 

Sejauh ini, ada 71 orang yang dinyatakan positif Covid-19 terkait dengan Olimpiade Tokyo. Hingga Rabu (21/7) Hari Ini ada delapan kasus baru yang terhitung, termasuk seorang atlet taekwondo dari Cile, yang harus menjalani isolasi selama setidaknya 10 hari dan tidak dapat mengikuti kompetisi. 

Selain itu, ada dua pemain sepak bola Afrika Selatan dan seorang pemain bola voli Ceko juga telah terinfeksi pekan ini. Kemarin, dilaporkan 3.836 kasus Covid-19 terbaru yang tercatat di seluruh Jepang, sebagian besar di prefektur Ibu Kota Tokyo.

Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade di Tokyo, Toshiro Muto mengatakan ada kemungkinan bahwa acara ini dapat dibatalkan. Ia tidak mengesampingkan keputusan ini dapat diambul, dengan diskusi lebih lanjut dilakukan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 terkait perhelatan olahraga tersebut. 

"Pada titik ini, kasus COVID-19 dapat naik atau turun, jadi kami akan memikirkan apa yang harus kami lakukan ketika situasinya muncul,” jelas Muto.

Namun, pernyataan tersebut bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach lebih dari seminggu lalu. Ia menyebut bahwa pembatalan bukanlah suatu pilihan, menyatakan ini kepada Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo secara resmi akan berlangsung pada 23 Juli, tetapi beberapa turnamen olahraga sudah dimulai lebih dahulu. 

Hari ini tim softball Jepang sebagai tuan rumah mengalahkan Australia dengan skor 8-1 di Stadion Azuma di Fukushima. Kota ini telah dipilih sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang juga ditujukan untuk membantu pemulihan wilayah tersebut pascabencana gempa dan tsunami pada 2011.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement