Kamis 22 Jul 2021 09:02 WIB

Surabaya Sediakan Oksigen Konsentrator di RS Lapangan Tembak

Kebutuhan oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak meningkat

Red: Nur Aini
Pekerja menggotong tabung untuk melakukan pemasangan pipa oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di kawasan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengubah gedung lapangan tembak itu menjadi Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) khusus pasien COVID-19 dengan daya tampung seribu tempat tidur pasien namun untuk tahap awal tersedia 400 tempat tidur pasien.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pekerja menggotong tabung untuk melakukan pemasangan pipa oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di kawasan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengubah gedung lapangan tembak itu menjadi Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) khusus pasien COVID-19 dengan daya tampung seribu tempat tidur pasien namun untuk tahap awal tersedia 400 tempat tidur pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur menyiapkan 100 unit oksigen konsentrator di Rumah Sakit Lapangan Tembak untuk mendukung penanganan pasien Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Kamis (22/7), mengatakan bahwa pemerintah kota menyediakan oksigen konsentrator--alat yang bisa mengubah oksigen bebas di udara menjadi oksigen yang lebih murni-- untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT).

Baca Juga

"Apalagi saat ini RSLT tak hanya digunakan untuk merawat OTG dan gejala ringan, tapi juga pasien dengan saturasi oksigen di bawah 80 persen," katanya.

Ia menjelaskan, sebenarnya Rumah Sakit Lapangan Tembak disiapkan untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala tetapi di antara pasien yang menggunakan fasilitas itu ada yang saturasi oksigennya sudah di bawah 80 persen. Kondisi yang demikian, ia mengatakan, membuat kebutuhan oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak meningkat dan karenanya pemerintah kota menyediakan oksigen konsentrator.

"Sama Pak Wali Kota juga diberikan satu alat lagi yang sifatnya personal. Artinya, satu orang dikasih alat yang namanya oksigen konsentrator," kata Febri.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan oksigen konsentrator berimbas pada peningkatan pemakaian listrik di Rumah Sakit Lapangan Tembak.

"Di luar dugaan, ternyata kapasitasnya besar, sekitar 500 watt per satu unit (oksigen konsentrator). Insya Allah kemarin sudah ada perbaikan, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi listrik mati," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement