Kamis 22 Jul 2021 09:43 WIB

In Picture: Syiar Islam dari Nuu Waar (2)

Nuu Waar digunakan masyarakat Papua untuk menyebut pulau Papua..

Rep: Indrianto Eko Suwarso/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah santri berbuka puasa di Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Seorang santri merapikan pakaian di kamarnya di Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Sejumlah santri bercengkrama di Masjid Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Dua santriwati berjalan menuju masjid di Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Seorang santri belajar bahasa Inggris di kamarnya di Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Sejumlah coretan di pintu loker santri Pondok Pesantren Nuu Waar. (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pesantren Nuu Waar dikelola tanpa memungut biaya sepeserpun kepada santrinya. Kegiatan pendidikan keagaman serta pendidikan formil berlangsung dari jenjang SD hingga SMA, sedangkan untuk perguruan tinggi pihak ponpes mengakomodir melalui kerjasama dengan mitra lembaga pendidikan dan universitas. 

Khusus di bulan ramadhan tahun ini pesantren memfokuskan pada kegiatan khatam Al Quran sebanyak 4000 kali kepada santri. "Satu hari minimal tiap santri menyetor 15 juz.

Nuu Waar mengajarkan santri tentang kemandirian, membentuk mental dan toleransi serta keramahan dengan lingkungan. Membina santri untuk mengenal Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement