REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO - Harapan hidup di Amerika Serikat mengalami penurunan terbesar sejak Perang Dunia II akibat Covid-19, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dirilis pada Rabu.
Usia rata-rata warga Amerika pada 2020 turun satu setengah tahun dan penurunan itu bahkan lebih buruk untuk warga kulit hitam dan Hispanik, yaitu tiga tahun.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh pandemi virus korona, yang menurut CDC bertanggung jawab atas hampir 74 persen dari keseluruhan penurunan harapan hidup.
Warga kulit putih Amerika sekarang memiliki harapan hidup 77 tahun, 7 bulan, sementara harapan hidup rata-rata warga kulit hitam mencapai 71 tahun, 10 bulan.
Menurut data, lebih banyak warga Amerika meninggal pada 2020 - lebih dari 3,3 juta - daripada tahun-tahun lainnya dalam sejarah. Dari total kematian itu, Covid-19 menyumbang sekitar 11 persen.
Terakhir kali harapan hidup turun begitu dramatis untuk warga kulit hitam Amerika adalah selama Depresi Hebat pada pertengahan 1930-an. Catatan untuk harapan hidup Hispanik juga menunjukkan penurunan terbesar dalam sejarah.
Secara keseluruhan, harapan hidup untuk semua warga Amerika mencapai puncaknya pada 2019 dengan 78 tahun, 10 bulan.
Studi CDC menemukan bahwa krisis Covid-19 memengaruhi ras secara berbeda: virus itu menyebabkan 90 persen penurunan harapan hidup warga Hispanik, 68 persen atas penurunan harapan hidup warga kulit putih, dan 59 persen bagi warga kulit hitam.
Selain Covid-19, overdosis obat juga mendorong angka kematian lebih tinggi dan harapan hidup lebih rendah, terutama bagi warga kulit putih Amerika.
Penulis utama studi tersebut, Elizabeth Arias, menunjukkan bahwa pembunuhan, yang telah mengalami peningkatan dramatis selama setahun terakhir, menjadi alasan kecil namun signifikan mengapa warga kulit hitam Amerika meninggal lebih muda.