Kota Batu Nol Zona Merah dan Oranye Covid-19
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Jumlah zona merah dan oranye penyebaran Covid-19 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, sudah mencapai angka nol selama beberapa waktu terakhir. Kini, Kota Batu hanya menyisakan 222 wilayah berkategori zona kuning.
Meskipun jumlah zona merah dan oranye menurun, tingkat keterisian tempat tidur di Kota Batu tetap penuh. Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan, Kota Batu setidaknya memiliki 12 tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19. "Hingga 22 Juli keterisiannya 100 persen," kata Onny kepada wartawan di Kota Batu, Kamis (22/7).
Hal serupa juga terjadi pada tingkat ketersediaan ruang isolasi pasien Covid-19. Tercatat, selama ini Kota Batu memiliki 126 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat di sejumlah RS Rujukan. Pada data terkini, jumlah keterisiannya masih berada di angka 100 persen.
Berbeda dengan kondisi tersebut, persentase keterisian di shelter Kota Batu masih tersisa beberapa tempat tidur. Dari total 156 tempat tidur, 75 di antaranya telah terisi pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan. "Atau sekitar 48,08 persen," jelasnya.
Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Batu telah mencapai 2.187 orang hingga 22 Juli 2021. Jumlah itu termasuk 31 kasus terbaru yang tercatat pada Kamis (22/7).
Dari total 2.187 orang, 169 orang di Kota Batu dinyatakan meninggal. Kemudian sekitar 1.748 orang dinyatakan sembuh termasuk tambahan jumlah kesembuhan terbaru 10 orang.
Sementara untuk 270 orang masih dalam perawatan maupun isolasi, baik di RS, shelter, maupun rumah masing-masing. Menurut Onny, penambahan jumlah kasus Covid-19 di Kota Batu berasal dari kontak erat keluarga.
Jika ditinjau dari 14 indikator, maka skor Kota Batu pada pekan ini sebesar 1,74. Hal ini berarti Kota Batu masih termasuk dalam kategori wilayah risiko tinggi Covid-19 atau zona merah.
Melihat situasi tersebut, Onny memastikan, pemerintah sudah melaksanakan sejumlah langkah. Salah satunya dengan meminta RS Rujukan menyediakan 40 persen kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19. Kemudian juga membuka lokasi shelter baru yang berada di bawah naungan Pemkot Batu.
Pemkot Batu juga sedang berusaha berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Langkah ini bertujuan agar pemprov bisa mendirikan RS Lapangan atau Darurat di Kota Batu.