REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat, membuat mobilitas masyarakat dibatasi. Kondisi ini, membuat investasi dan membeli rumah jadi suatu hal yang hampir mustahil mengingat angka Covid-19 yang masih tinggi.
Namun, menurut Marketing General Manager Tedi Guswana, ada hal menarik yang bisa diambil di masa pandemi ini. Yakni masyarakat menyadari bahwa yang diperlukan, terutama di masa pandemi, adalah hunian sehat dan investasi terbaik jangka panjang.
Podomoro Park, kata Tedi, menghadirkan hunian sehat yang menjadi solusi di tengah pandemi dengan menyediakan kawasan dengan kualitas oksigen terbaik. "Dari luas 130 hektare, sebesar 50 persen kawasan hunian ini adalah kawasan hijau sehingga suplai oksigen menjadi kelebihan," ujar Tedi, Kamis (22/7).
Tedi menjelaskan, ruang gerak bagi penghuni juga tidak dibatasi dengan adanya danau megah sepanjang 1 kilometer. Penghuni bisa berolahraga dan menikmati suasana danau yang asri.
Selain itu, kata dia, hunian ini juga dikelilingi gunung Bandung Selatan yang melengkapi suasana hunian untuk dapat menurunkan tingkat stres. Dengan harga yang menguntungkan dari sisi investasi, Podomoro Park Bandung hadir untuk memberikan solusi hunian di tengah pandemi. Yakni, dengan menghadirkan klaster terbaru rumah tumbuh ke bawah, Sadyagriya.
"Klaster Sadyagriya, hunian yang mengadaptasi kebutuhan di tengah Pandemi," katanya.
Tedi mengatakan, klaster-klaster hunian yang dihadirkan Podomoro Park Bandung selalu sold out oleh masyarakat yang mendambakan hunian idaman di kawasan Bandung Selatan yang asri dan memiliki udara segar. "Animo yang besar dari masyarakat Indonesia terhadap hunian modern semakin memicu Podomoro Park Bandung untuk menghadirkan produk inovatif," katanya.
Menurutnya, pasca-peluncuran tipe Arsana yang stock unitnya menipis, kini Podomoro Park Bandung meluncurkan klaster Sadyagriya yang konsepnya berbeda dengan konsep klaster-klaster sebelumnya yang terlebih dahulu diluncurkan Podomoro Park Bandung. Konsep ini, melengkapi hunian di tengah pandemi melalui hunian dengan konsep expansible house atau rumah tumbuh.
Berbeda dengan rumah tumbuh pada umumnya, kata dia, di Podomoro Park Bandung, pembeli akan menemukan rumah tumbuh ke bawah pertama di Indonesia sehingga pemilik memungkinkan untuk mendesain rumah idaman di lantai satu sesuai dengan selera dan kebutuhan masing-masing terutama di masa pandemi.
Klaster ini, kata dia, akan menjadi tren baru yang mampu melengkapi kebutuhan keluarga di tengah pandemi ini memiliki sejumlah keunggulan.
"Untuk pertama kalinya di Indonesia, Podomoro Park Bandung meluncurkan hunian dengan konsep hunian rumah tumbuh ke bawah yang kita beri nama klaster Sadyagriya," katanya.
Karena, kata dia, di masa pandemi, semua kegiatan keluarga seperti bekerja dan sekolah berpindah di rumah. Semua aktivitas tersebut dituntut untuk dapat dilakukan di rumah seperti work from home dan learn from home.
"Untuk itu rumah yang kami bangun dapat beradaptasi dengan aktivitas yang cepat berubah ini adalah konsep rumah tumbuh," katanya.
Sadyagriya, kata dia, dibangun dengan konsep dua lantai yang akan sangat memanjakan penghuninya. Klaster Sadyagriya memungkinkan penghuni untuk berkreasi membangun area open space di lantai 1 dan membangun ruangan untuk area bekerja atau sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda masing-masing.
"Lantai 1 ini, dapat dijadikan sebagai studio, dapur, art gallery hingga tempat untuk menyalurkan hobi," katanya.
Di lantai satu juga, kata dia, penghuni akan mendapatkan kenyamanan ruang tamu yang modern dan nyaman. Selain itu, ada juga konsep area kantor yang lengkap agar penghuni bisa dengan leluasa bekerja atau menyelesaikan tugas-tugas di tempat yang memiliki fasilitas lengkap. "Klaster Sadyagriya ini harganya mulai dari Rp 1,6 miliar," katanya.