Kamis 22 Jul 2021 18:33 WIB

Sepekan Ini, Jumlah Testing di DIY Turun di Bawah 10 Ribu

Pemda DIY menyebut meski testing harian di bawah 10 ribu tapi sudah lampaui target

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis melakukan pengecekan kesehatan abdi dalem Kraton Yogyakarta saat vaksinasi tahap pertama. Jumlah testing (pemeriksaan) Covid-19 di DIY dalam sepekan ini turun di bawah 10 ribu orang per hari. Padahal sepekan sebelumnya jumlah testing per harinya mencapai lebih dari 10 ribu orang per hari.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas medis melakukan pengecekan kesehatan abdi dalem Kraton Yogyakarta saat vaksinasi tahap pertama. Jumlah testing (pemeriksaan) Covid-19 di DIY dalam sepekan ini turun di bawah 10 ribu orang per hari. Padahal sepekan sebelumnya jumlah testing per harinya mencapai lebih dari 10 ribu orang per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jumlah testing (pemeriksaan) Covid-19 di DIY dalam sepekan ini turun di bawah 10 ribu orang per hari. Padahal, sepekan sebelumnya jumlah testing per harinya mencapai lebih dari 10 ribu orang per hari.

Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, jumlah testing harian di DIY sendiri sudah melampaui target. Sesuai dengan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, Ditya menyebut, target testing harian di DIY sebesar 7.412 orang.

Sejak 13 Juli hingga 20 Juli 2021 kemarin, katanya, DIY sudah melampaui target tersebut walaupun ada beberapa hari yang jumlah testing-nya di bawah angka 10 ribu. Sebab, sejak 15 Juli jumlah testing harian di DIY ada di kisaran angka 8.000 hingga di atas 9.000 orang.

"Target testing per hari di Kabupaten Bantul sebanyak 2.251 orang, di Kabupaten Gunungkidul 548 orang, di Kota Yogyakarta sebanyak 952 orang, di Kabupaten Kulon Progo targetnya 949 orang dan di Kabupaten Sleman targetnya 2.712 orang per hari," kata Ditya kepada wartawan dalam pesan tertulisnya, Kamis (22/7).

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, testing Covid-19 dipengaruhi oleh banyak faktor. Jika kasus Covid-19 di masyarakat banyak ditemukan, maka tracing (pelacakan) pun akan meningkat dan menyebabkan tracing pun ikut meningkat.

"Jika jumlah kontak erat yang diperoleh banyak, maka testing juga naik, begitu juga sebaliknya," kata Berty.

Berty menjelaskan, peningkatan jumlah testing juga harus tetap mengikuti strategi yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Mulai dari testing terhadap prioritas penemuan kasus pada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, serta testing terhadap seluruh kontak erat baik itu yang bergejala maupun tidak bergejala.

Sedangkan, skrining pada orang-orang yang tidak bergejala dan bukan merupakan kontak erat, kata Berty, bukan prioritas dari testing. "Meningkatkan testing tanpa kriteria sebenarnya gampang, setiap orang di jalan di testing juga bisa. Nanti spesimen naik, positive rate turun, tapi tidak sesuai dengan kriteria, (sedangkan) transmisi masih terjadi masif (di masyarakat)," jelas Berty.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, dilaporkan tambahan 1.978 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada 22 Juli 2021. Tambahan kasus tersebut merupakan testing terhadap 8.558 spesimen dari 8.536 orang.

Penambahan kasus baru tersebut disumbang tertinggi oleh Sleman sebanyak 440 kasus baru. Disusul Bantul dengan menyumbang 413 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 395 kasus baru, Kulon Progo menyumbang 391 kasus baru dan Gunungkidul menyumbang 339 kasus baru.

Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru itu merupakan riwayat tracing yakni mencapai 1.754 kasus baru. Sedangkan, 193 kasus baru dari riwayat periksa mandiri dan dua kasus baru dari skrining karyawan kesehatan.

Namun, riwayat dari 29 kasus baru lainnya masih belum diketahui. Dengan begitu, total kasus terkonfirmasi di DIY hingga saat ini sudah tercatat sebesar 99.574 kasus."Untuk kasus aktif di DIY juga meningkat menjadi 29.906 kasus," ujar Berty.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement