Kamis 22 Jul 2021 19:45 WIB

RSUD Ciamis Kekurangan Oksigen

Suplai oksigen dari penyedia memgalami keterlambatan.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Pekerja memindahkan tabung oksigen yang sudah diisi. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja memindahkan tabung oksigen yang sudah diisi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Layanan di RSUD Ciamis, Kabupaten Ciamis, sempat terkendala pada Rabu (21/7). Melalui akun Instagram resminya, manajemen RSUD Ciamis mengumumkan tak dapat memberikan pelayanan oksigen kepada pasien karena adanya keterbatasan oksigen.

Direktur RSUD Ciamis Rizali Sofiyan mengatakan, stok oksigen di tempatnya memang sempat terbatas pada Rabu kemarin. Sebab, suplai oksigen dari penyedia mengalami keterlambatan. 

"Jadi, pasien yang keluhannya sesak tak bisa mendapatkan pelayanan oksigen. Kemarin, kita putuskan buat pengumuman tidak bisa memberikan layanan oksigen kemarin. Karena suplainya tidak ada," kata dia, saat dihubungi Republika, Kamis (21/7).

Namun, pada Rabu malam pihaknya mendapatkan kiriman oksigen sebanyak 80 tabung. Alhasil, layanan oksigen untuk pasien di RSUD Ciamis mulai kembali berjalan meski belum sepenuhnya normal. Sebab, kebutuhan rata-rata oksigen di RSUD Ciamis mencapai 120 tabung per harinya. "Sekarang sudah ada, tapi masih terbatas," kata dia.

Rizali mengatakan, kondisi keterbatasan oksigen sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis. 

Dia menjelaskan, dari total 65 ruang isolasi yang ada di RSUD Ciamis, saat ini seluruhnya terisi. Bahkan, ada beberapa ruangan yang diisi oleh dua pasien. Per Rabu sore, terdapat 68 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD Ciamis.

Sementara itu, layanan oksigen tak hanya dibutuhkan oleh pasien Covid-19. Pasien umum lainnya dinilai ada juga yang membutuhkan oksigen. 

Menurut dia, pihaknya sudah berupaya memenuhi kebutuhan oksigen ke beberapa penyedia lainnya. Pihaknya juga meminta bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun, tetap tak memenuhi kebutuhan ideal.''Memang karena permintaan oksigen saat ini tinggi," kata dia.

Alhasil, pelayanan pasien di RSUD Ciamis tak berjalan maksimal. Artinya, ketika tak ada pasokan oksigen, dengan berat hati pasien yang mengalami gangguan napas tak bisa diberikan oksigen.

Sementara itu, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, ketersediaan oksigen di daerahnya saat ini dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Ia mengaku setiap malam memantau ketersediaan oksigen di Ciamis, yang biasanya persediaannya tidak kurang dari 100 tabung saat ini hanya mendapat 20-40 tabung. 

“Kita selalu menghemat tabung oksigen, karena oksigen sudah sulit didapat. Pemkab pun telah berupaya mencari di berbagai daerah seperti jakarta bandung dan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan oksigen,” kata dia, melalui keterangan resmi, Rabu.

Sebagai upaya penanganan dan pengelolaan kelangkaan oksigen, Pemkab Ciamis telah membentuk Posko Pengendalian Ketersediaan dan Pendistribusian Oksigen di Kabupaten Ciamis. Posko tersebut dibentuk sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengatasi masalah itu.

Selain itu, dia menambahkan, ketersediaan ventilator dalam penanganan pasien Covid-19 di RSUD Ciamis masih terbatas, meskipun sebelumnya dilakukan penambahan beberapa unit. Sebagai upaya menanggulangi hal tersebut, Herdiat pun telah menginstruksi kepala Dinas Kesehatan Ciamis agar segera menambahkan kebutuhan ventilator.

“Dengan sulitnya oksigen ini kita tidak mau masyarakat yang dibawa ke RS sampai tidak bisa ditangani. Saya sudah perintahkan dinas kesehatan, agar semua ambulance di setiap puskesmas dan RS di Ciamis agar disiapkan ventilator. Mudah-mudahan dengan hal tersebut bisa membantu masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement