Kamis 22 Jul 2021 19:40 WIB

862 Pedagang Pasar Kepuh Jadi Target Vaksinasi

Pedagang diminta tidak takut divaksin demi mencegah penyebaran Covid-19.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pedagang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. ilustrasi
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Seorang pedagang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Sebanyak 862 orang pedagang pasar tradisional menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 yang digelar di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, Kamis (22/7). Pedagang diminta tidak takut divaksin demi mencegah penyebaran Covid-19.

Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda pun menyampaikan apresiasi pelaksanaan vaksin yang digelar oleh Diskopdagperin bekerja sama dengan TNI-Polri itu. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 memiliki peran penting guna menekan angka paparan Covid-19 yang kini meningkat di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga

"Pemerintah tidak akan mencelakakan masyarakatnya, justru dengan program vaksinasi ini pemerintah ingin menyelamatkan rakyatnya,’’ ucap Ridho, saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 secara massal bagi pedagang Pasar Baru, Pasar Kepuh, dan Pasar Langlangbuana, di Area Parkir Pasar Kepuh Kuningan.

Ridho pun meyakinkan kepada para pedagang bahwa vaksin tersebut aman bagi tubuh. Dengan divaksin, sambungnya, daya tahan tubuh akan lebih baik dalam menghadapi ancaman Covid-19.

‘’Saya adalah orang yang pertama divaksin Covid-19 di Kuningan. Dan sampai saat ini, saya masih sehat walafiat. Itu menandakan kalau vaksin yang diberikan aman,’’ cetus Ridho.

Meski demikian, lanjut Ridho, protokol kesehatan harus tetap diterapkan meski masyarakat telah divaksin. Terutama, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

‘’Laksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jaga diri, jaga keluarga. Semoga Covid-19 segera sirna dari kehidupan kita,’’ tutur Ridho.

Ridho juga mengimbau kepada para pedagang, bila ada keluarga dan tetangga yang mengalami gejala Covid-19, agar segera melaporkannya kepada tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat. Dengan demikian, penanganan terhadap mereka bisa segera dilakukan dan penularan bisa dicegah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement