Jumat 23 Jul 2021 05:00 WIB

Mengenal Jet Tempur Rusia Su-75 yang Bisa Saingi F-35

Salah satu keunggulan Su-75 adalah ongkos operasional terbangnya yang terjangkau

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung menyaksikan presentasi prototipe jet tempur Rusia Su-75 atau Checkmate dalam acara MAKS-2021 International Aviation and Space Salon di Zhukovsky, Moskow, Rusia pada 20 Juli 2021.
Foto: EPA/Sergei Ilnitsky
Pengunjung menyaksikan presentasi prototipe jet tempur Rusia Su-75 atau Checkmate dalam acara MAKS-2021 International Aviation and Space Salon di Zhukovsky, Moskow, Rusia pada 20 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Di pameran industri dirgantara MAKS-2021, Presiden Rusia Vladimir Putin meninjau prototipe pesawat tempur Sukhoi generasi kelima. Pesawat taktis ringan mesin tunggal itu dinamakan Checkmate. Pesawat canggih ini disertai perangkat lunak kecerdasan artifisial yang bisa membantu pilot.

Checkmate yang nama resminya Su-75 dikembangkan perusahan teknologi dan pertahanan raksasa Rostec dan United Aircraft Corporation dalam waktu singkat. Pesawat diproduksi dalam tiga varian yakni pesawat satu awak, dua awak, dan tanpa awak.

Baca Juga

Berdasarkan spesifikasi dan data performanya, Checkmate dapat terbang dengan kecepatan 1,8 Mach atau 2.222,6 kilometer per jam. Pesawat tempur itu dapat membawa beban hingga 7.400 kilogram, terbang hingga ketinggian 16,5 meter dan sejauh 2.800 kilometer apabila tak melakukan pengisian bahan bakar di langit.

Pesawat itu juga memiliki teknologi siluman dan dapat dipasangi senjata modern di kompartemen internalnya. Jet itu dikabarkan dapat dipersenjatai dengan rudal kendali jarak pendek RVV-MD, rudal anti-radiasi Kh-58UShKE, rudal kendali GROM-E1, laser bom kendali KAB-250LG-E atau roket non-kendali S-8 dan S-13.

Direktur Jenderal United Aircraft Corporation Yuri Slyusar mengatakan karena sifatnya yang open-architecture atau rancangan terbuka, pesawat tempur multifungsi ini dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan pembeli. Selain itu, Su-75 diproduksi atas kombinasi 'anggaran operasi yang rendah dan luasnya kemampuan tempur'.

Checkmate dirancang untuk menyerang enam target secara bersamaan, baik di darat, udara maupun laut, bahkan di kondisi intervensi elektrik yang besar. Harga pesawat tempur siluman ini juga hanya sekitar 25 hingga 30 juta dolar AS. Harga itu lebih murah dibandingkan pesawat tempur multifungsi di pasaran seperti Rafale dari Prancis, Gripen NG dari Swedia, atau pesawat tempur F generasi kelima Amerika Serikat F-35 Lightning II.  

Salah satu keunggulan Su-75 adalah ongkos operasional terbangnya yang terjangkau. Menurut Slyusar, ongkos operasional pesawat terbaru Rusia ini tujuh kali lebih murah dibandingkan F-35 yang membutuhkan 33 ribu dolar AS per satu jam terbang.

Anggaran atau ongkos terbang Checkmate per jamnya sama seperti Gripen NG yakni antara 4.500 hingga 8.000 dolar AS. Slyusar menegaskan kemampuan tempur Checkmate melampaui pesawat tempur yang diproduksi Swedia itu.

Berdasarkan presentasi pesawat ini, portofolio pesanan pesawat taktis ringan baru ini sudah mencapai 300 unit. Penerbangan perdana Checkmate dijadwalkan mulai tahun 2023 sementara. Karena prototipenya harus diuji berkali-kali, maka proses uji akan selesai tahun 2024 dan 2025. Satu tahun kemudian gelombang pertama produksi pesawat ini digelar.

"Tugas kami untuk pesawat ini adalah untuk menawarkannya secara massal pada konsumen pada 2026," kata Slyusar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement