Jumat 23 Jul 2021 05:31 WIB

Pengamat: Sejumlah Negara Bisa Antre Pesan Jet Tempur Rusia

Pengamat AS menilai sejumlah negara akan segera mengantre dapatkan jet Su-75

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung menyaksikan presentasi prototipe Su-75 atau Checkmate MAKS-2021 International Aviation and Space Salon di Zhukovsky, Moskow, Rusia.
Foto: EPA/Sergei Ilnitsky
Pengunjung menyaksikan presentasi prototipe Su-75 atau Checkmate MAKS-2021 International Aviation and Space Salon di Zhukovsky, Moskow, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia merilis pesawat tempur mereka yang baru Sukhoi Su-75 atau yang dinamakan Checkmate. Pada 13 Juli lalu pabrik pesawat tempur itu, Rostec, merilis video berbahasa Inggris dan foto Checkmate yang ditutup terpal dengan tulisan 'ingin melihat saya telanjang?'.

Pada Kamis (22/7), media Rusia Sputnik melaporkan trik tersebut cukup sukses menarik perhatian. Checkmate segera memicu perhatian pengguna media sosial. Mereka menduga-duga fitur-fitur teknis Checkmate.

Baca Juga

"Jika ini (pesawat) mesin tunggal Rusia, maka ini urusan yang besar, mendapatkan pesawat tempur yang sudah dimodernisasi dengan memanfaatkan pelajaran dari Su-57 dan sejumlah avionik lain, tampaknya sangat penting bagi industri jet tempur ekspor mereka," kata pengamat militer asal Amerika, Tyler Rogoway, di Twitter.  

Para pengamat Amerika Serikat (AS) menilai sejumlah negara akan segera mengantre mendapatkan Checkmate. Sebab pesawat tempur tersebut dapat menjadi alternatif yang lebih murah ketimbang F-35s dari Lockheed Martin.

"Faktanya memanfaatkan teknologi Su-57 salah satu batu pijakan bagi Checkmate," tulis media teknologi dan kendaran The Drive pada 20 Juli lalu.

"Tidak hanya menjanjikan ongkos pengembangan yang lebih murah. Menggabungkan pendekatan rancangan terbuka atau open-architecture membuat konsumen dapat memilih sendiri, misalnya sensor mana yang mereka butuhkan terutama dalam iterasi ILS khusus," tambah media AS tersebut.

The Drive menambahkan hal yang lebih menarik. Rusia tertarik mengembangkan pesawat jet tanpa awak. Di pembukaan MAKS-2021 Presiden Vladimir Putin menyinggung drone, sistem robot, dan kecerdasan artifisial sebagai perkembangan yang paling menjanjikan di industri dirgantara, sementara Rusia terus mengikuti perkembangan zaman.  

Checkmate atau Su-75 tampaknya terinspirasi dari Su-57 yang NATO sebut sebagai Felon, pesawat multi-peran mesin ganda yang dikembangan untuk operasi udara-ke-udara dan udara-ke-darat. Su-57 memiliki kemampuan manuver super, pendaratan dan lepas landas yang pendek, proteksi yang tinggi, dan memiliki berbagai macam fitur teknologi.

Pada Maret 2018 lalu Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan pesawat jet Su-57 telah teruji di Suriah. Kementerian mencatat awak Su-57 telah menggelar 10 serangan mendadak di Suriah.

Mereka mengatakan misi-misi itu 'dilakukan untuk membuktikan kemampuan pesawat terbaru di lingkungan tempur yang sesungguhnya'. Pada 19 November tahun lalu Kementerian merilis rekaman video yang memperlihatkan manuver Su-57 di Republik Suriah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement