Kamis 22 Jul 2021 23:10 WIB

Kisah Peretasan Data Kamboja Oleh Peretas China Meski Sekutu

Peretas China meretas data Kamboja terkait Sungai Mekong

Red: Nashih Nashrullah
Peretas China meretas data Kamboja terkait Sungai Mekong, Ilustrasi peretasan
Foto: Piqsels
Peretas China meretas data Kamboja terkait Sungai Mekong, Ilustrasi peretasan

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI— Terkubur dalam dakwaan Amerika Serikat yang panjang terhadap aksi mata-mata global China di dunia maya, ada hal yang mengundang penasaran.

Kamboja, salah satu sekutu Beijing paling loyal di Asia, ternyata juga menjadi target serangan siber China. Serangan itu mengungkap data pembicaraan antara China dan Kamboja tentang penggunaan Sungai Mekong.

Baca Juga

Sungai Mekong dianggap sebagai medan perang baru antara Amerika Serikat dan China dalam menancapkan pengaruh mereka di Asia Tenggara. Empat warga negara China, tiga pejabat keamanan dan seorang peretas yang dikontrak, telah didakwa melakukan serangan terhadap puluhan perusahaan, universitas dan badan-badan pemerintah di Amerika Serikat dan negara lain, kata Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Senin.

Belum ada tanggapan dari mereka yang disebut dalam dakwaan itu. Tuduhan tersebut, yang menurut China dibuat-buat dan bermotivasi politik, tercantum dalam dakwaan pengadilan Amerika Serikat sepanjang 30 halaman tentang aktivitas sebuah perusahaan yang dikelola kementerian luar negeri China di Hainan, provinsi kepulauan China dekat Asia Tenggara. Menurut dakwaan, salah satu target serangan adalah "Kementerian A Pemerintah Kamboja", di mana peretas "mencuri data terkait pembicaraan pemerintah China dan Kamboja tentang penggunaan Sungai Mekong" pada Januari 2018.