Jatim Berencana Gelar PTM Terbatas Usai PPKM Darurat
Red: Andri Saubani
Siswi kelas satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kediri mengikuti masa pengenalan sekolah secara daring di rumahnya di Kediri, Jawa Timur, Senin (12/7/2021). Hari pertama sekolah tahun ajaran baru di sekolah tersebut dilakukan secara daring seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna menghindari penyebaran COVID-19. | Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) berencana merumuskan pembelajaran tatap muka terbatas usai pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 26 Juli 2021. Jatim terus menggeber vaksinasi untuk siswa khususnya tingkat SMK.
"Pembelajaran jarak jauh tidak efektif. Sehingga PTM sangat perlu dilakukan terutama untuk siswa SMK. Setelah PPKM akan dirumuskan PTM terbatas," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Surabaya, Kamis (22/7).
Wahid mengatakan, selama pelaksanaan PPKM, pembelajaran dilakukan secara daring sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). "Di Jatim semua masuk level 3 dan 4. Semua kabupaten/kota dilakukan pembelajaran daring atau dari rumah," ucap dia.
Wahid menyebut guru dan tenaga pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi banyak yang sudah divaksinasi Covid-19, namun capaiannya belum 100 persen. Selama satu pekan ini, Disdik Jatim menggeber vaksinasi COVID-19 pelajar khususnya tingkat SMA/SMK sederajat.
Beberapa kabupaten/kota disebut Wahid, juga sudah mencanangkan vaksinasi Covid-19 untuk para siswa, seperti di Surabaya, Jombang dan Tuban. Khusus Surabaya, mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan lancar.
Beberapa hari lalu program ini telah berjalan di SMAN 5 Surabaya, kemudian hari ini di SMAN 6 Surabaya, dan rencananya Jumat (23 Juli 2021), dilanjut ke SMA Trimurti Surabaya.
"Tentu ini diikuti kabupaten/kota lain. Sehingga pada saat pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan diharapkan semua warga sekolah sudah divaksin," ucapnya.
Di sisi lain, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, jumlah capaian vaksinasinya adalah tertinggi. Perinciannya, penerima vaksin dosis pertama di Jatim mencapai 7.058.237 orang, atau mengungguli DKI Jakarta 6.693.688 orang, Jawa Barat 5.134.735 orang, Jawa Tengah 4.523.284 orang dan Bali 2.946.919 orang.
Sementara yang sudah mendapat dosis kedua vaksinasi Covid-19 di Jatim sebanyak 2.694.731 orang, Jawa Barat 2.315.419 orang, Jawa Tengah 2.311.019 orang, DKI Jakarta 2.041.918 orang dan Bali 783.613 orang.