Jumat 23 Jul 2021 06:33 WIB

Wapres Minta Vaksinasi di Jawa Barat Terus Dipercepat

Jabar menyumbang cukup banyak kasus Covid-19 dan urutan kedua secara nasional.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta, Pemerintah daerah di Jawa Barat dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus menggenjot distribusi dan pemberian vaksinasi kepada masyarakat di Jawa Barat. Sebab, percepatan pendistribusian dan pemberian vaksinasi bertujuan agar kekebalan kelompok/herd immunity dapat segera terwujud di Jawa Barat.

Wapres mengingatkan, Jawa Barat menyumbang cukup banyak kasus Covid-19 secara nasional serta berada di urutan kedua tertinggi di Indonesia. "Mengenai percepatan vaksinasi saya sarankan agar selalu dikoordinasikan dari kalangan Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, dengan Pemerintah Provinsi (Jawa Barat) agar distribusi dan targeting berjalan sesuai dengan sasarannya ,” kata Wapres saat memberi arahan ke seluruh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Kamis (22/7).

Untuk itu, Wapres menilai, perlukan koordinasi yang sinergis antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam percepatan vaksinasi yang bertujuan  menghasilkan kekebalan kelompok. Sebab, berdasarkan Data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar), pada 21 Juli 2021 tercatat kasus konfirmasi positif mencapai 536 ribu kasus dan Jawa Barat berkontribusi 18 persen terhadap kasus nasional serta berada di urutan kedua tertinggi di Indonesia. Wapres pun berpesan perlu sinergi dan usaha ekstra dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya ingin mendorong dan menfasilitasi agar koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Saya juga ingin mengetahui bahwa semua pihak telah bekerja keras dan telah menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Tapi memang (mengatasi) pandemi perlu ekstra kerja keras dan kerja sama bahu membahu antara pusat dan daerah,” kata Wapres.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, seluruh ketersediaan vaksinasi yang saat ini ada di Jawa barat disalurkan untuk memaksimalkan pemberian vaksinasi dosis pertama kepada masyarakat. Nantinya, dalam waktu dekat, akan ada pendistribusian vaksin kembali untuk dipergunakan dalam pemberian dosis kedua.

“Jawa Barat catatan kami ada sekitar 9,7 juta dosis vaksin yang sudah dikirim, sedang disuntikkan 7,3 juta. Jadi masih ada 2.4 juta vaksin yang ada di seluruh Jawa Barat yang bisa divaksinkan. Tidak usah digunakan sebagai cadangan suntik kedua. Karena pasti nanti kita akan makin banyak vaksinnya datang, suntik keduanya nanti akan kita isi,” kata Budi.

“Jadi memang angka itu, sesuai dengan arahan Bapak Presiden dipakai saja karena nanti kita akan perbanyak pengiriman vaksinnya sesuai dengan jumlah vaksin yang datang dalam minggu-minggu depan ini,” katanya.

Rapat dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, tampak hadir secara virtual dalam rapat ini yaitu seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat, serta para Walikota dan Bupati se-Jawa Barat.

Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kabarhankam Polri Arief Sulistyanto, dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement