REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan, kelompok itu mengklaim telah menguasai 90 persen perbatasan Afghanistan, Kamis (22/7). Keberhasilan ini diperoleh menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok itu ketika pasukan asing mundur.
"Perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Iran, atau sekitar 90 persen dari perbatasan, berada di bawah kendali kami," kata Mujahid kepada kantor berita RIA Novosti.
Para milisi berhasil memperluas kekuasaan melintasi Afghanistan, merebut wilayah, penyeberangan perbatasan dan kota-kota yang mengepung, dengan penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO. Mereka berhasil bangkit kembali dengang menguasai sekitar setengah dari sekitar 400 distrik Afghanistan.
Tajikistan bekas Soviet, di perbatasan Afghanistan, mengadakan inspeksi militer skala besar atas kondisi tersebut. Langkah ini menjadi yang pertama dalam sejarah 30 tahun negara itu.
Seperti dikutip dari Ahram, serangan Taliban dalam beberapa pekan terakhir telah memaksa para pengungsi Afghanistan dan pasukan pemerintah untuk menyeberangi perbatasan Tajikistan.
Rusia yang mempertahankan pangkalan militer di Asia Tengah, mengatakan akan menggelar latihan militer dengan Tajikistan dan Uzbekistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan bulan depan.
Sehari sebelumnya, Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa Taliban menguasai sekitar 212 atau 213 dari 419 distrik di Afghanistan. Meskipun Taliban tidak merebut salah satu dari 34 ibu kota provinsi, mereka telah mengepung setengah dari wilayah itu dalam upaya untuk mengisolasi pusat-pusat populasi utama.
"Ada kemungkinan pengambilalihan Taliban sepenuhnya atau kemungkinan sejumlah skenario lain, kehancuran, panglima perang, semua jenis skenario lain yang ada di luar sana. Kami memantau dengan sangat cermat, saya rasa permainan akhirnya belum selesai," ujar Milley.