REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat meminta pengurus RT untuk melakukan pemantauan di wilayahnya mengingat masih ada sebanyak 6.478 warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, jumlah warga isoman tersebut cenderung mengalami penurunan setiap harinya.
Penurunan jumlah warga isoman salah satunya dipengaruhi oleh peranan Satgas Covid-19 di tingkat RW dan RW dalam memantau warga."Harus dilaksanakan dengan benar pemantauan warga yang isoman, supaya kebutuhan warga yang sedang isoman bisa terpenuhi," kata Dhany di Jakarta, Jumat.
Dhany menjelaskan bahwa peranan Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW amatlah besar, terutama dalam memantau aktivitas dan kebutuhan warga yang sedang isolasi, sehingga mereka tidak perlu melakukan mobilitas. Ada pun pemantauan terhadap warga yang isoman juga dilakukan dari pihak fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas melalui "video call" dari aplikasi pesan WhatsApp.
Melalui daring, warga bisa menceritakan perkembangan kondisi kesehatan mereka selama isolasi."Dari situ nanti petugas nakes (tenaga kesehatan) bisa mengetahui obat apa yang harus dikirim kepada warga yang sedang isoman," kata Dhany.
Selain bantuan obat-obatan, warga yang sedang isoman juga mendapat bantuan kebutuhan pokok dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, dengan menunjukkan hasil PCR negatif."Ada juga bantuan dari warga yang berinisiatif secara swadaya dari mereka secara bergantian dalam memenuhi makan dan minum sehari-hari," kata Dhany.