Jumat 23 Jul 2021 12:36 WIB

Venesia Terancam Masuk Daftar Situs Warisan dalam Bahaya

Akibat terlalu banyak turis, Venesia terancam dalam situs warisan dalam bahaya UNESCO

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang duduk di Lapangan Santo Markus di Venesia, Italia utara, Sabtu, 1 Mei 2021. Italia secara bertahap dibuka kembali setelah enam bulan penutupan virus bergilir yang memungkinkan makan di luar ruangan.
Foto: AP/Filippo Ciappi/LaPresse
Orang-orang duduk di Lapangan Santo Markus di Venesia, Italia utara, Sabtu, 1 Mei 2021. Italia secara bertahap dibuka kembali setelah enam bulan penutupan virus bergilir yang memungkinkan makan di luar ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Venesia telah menghindari ditempatkan dalam daftar situs warisan dunia dalam bahaya UNESCO. Langkah Italia awal bulan ini untuk melarang kapal pesiar besar dari laguna Venesia dianggap sebagai faktor kunci dalam keputusan UNESCO.

Akan tetapi kota itu tetap menjadi perhatian badan PBB tersebut. UNESCO telah meminta Italia untuk memberikan pembaruan pada Desember mendatang tentang bagaimana Venesia dilindungi dari pariwisata berlebihan.

Baca Juga

Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini menyambut baik keputusan itu. "Sekarang, perhatian global pada Venesia harus tetap tinggi dan adalah tugas semua orang untuk bekerja untuk perlindungan laguna dan mengidentifikasi jalur pembangunan berkelanjutan untuk realitas unik ini," katanya dilansir Euronews, Jumat (23/7).

Namun kelompok non-pemerintah yang bertindak sebagai pengamat proses tersebut mengatakan larangan kapal pesiar hanya membahas satu dari banyak masalah yang mengancam Venesia. Ancaman yang dimaksud meliputi pariwisata berlebihan, pengelolaan sumber daya budaya dan alam, dan pengendalian pembangunan perkotaan.

Kelompok tersebut juga mengatakan keputusan sementara untuk menambatkan kapal pesiar di pelabuhan industri Marghera masih membahayakan laguna dan belum ada rencana jangka panjang yang dibuat untuk mengelola kapal dan pariwisata di kota.

"Masalah terus-menerus yang menimpa kondisi genting konservasi Venesia dan lagunanya telah lama dikaitkan dengan kerangka kerja tata kelola yang kompleks dan tidak efektif,” ujar Stephan Doempke, ketua World Heritage Watch, kepada komite UNESCO.  

"Ini tidak memiliki visi jangka panjang dan strategi yang melibatkan masyarakat lokal," tambahnya.

Pariwisata massal ke Venesia mencapai puncaknya pada sekitar 25 juta pengunjung individu pada tahun 2019. Sementara kota berpenduduk lebih dari 50 ribu orang kehilangan sekitar 1.000 orang Venesia setiap tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement