REPUBLIKA.CO.ID, — Ada tempat-tempat terbaik berdoa seperti di kota suci Makkah, di dalam Masjidil Haram atau di hadapan Multazam Kabah.
Berdoa di tempat-tempat itu sangat mustajab karena merupakan tempat yang dimuliakan Allah SWT.
Akan tetapi ada juga waktu-waktu yang sangat mulia dan menjadi waktu terbaik untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Salah satunya adalah setelah adzan dan sebelum iqamah yang dijamin tidak akan ditolak Allah SWT.
Ini sebagaimana keterangan Rasulullah dalam wasiatnya kepada sahabat sekaligus menantunya, Ali bin Abi Thalib. Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyat Al-Musthafa yang disusun Imam Asy Syarani.
يَا عَلِيُّ، عَلَيْكَ بِالدُّعَاءِ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ “Wahai Ali, berdoalah antara adzan dan iqamah, sesungguhnya doa di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.” Sebab itu setelah kumandang adzan baiknya memanjatkan doa sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
"Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, karuniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai Dzat yang paling Penyayang,"
Di beberapa daerah di Tanah Air setelah kumandang adzan sejumlah jamaah biasanya melantunkan pujian kepada Allah, shalawat, sambil menunggu waktu iqamah.
Dalam lafaz puji-pujian itu di dalamnya mengandung doa-doa. Maka tidak perlu dipertentangkan, sebab itu pun termasuk memanjatkan doa antara adzan dan iqamah.