Jumat 23 Jul 2021 15:33 WIB

Dinsos Bekasi Siapkan 6.300 Sembako untuk Warga Isoman

Paket bansos terdiri dari beras, sarden, minyak goreng, mie dan gula pasir.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja membongkar muat tambahan bantuan beras 10 kg di Kelurahan Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Perum Bulog mulai menyalurkan bantuan beras tambahan PPKM Darurat COVID-19 untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai dan 10 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Pekerja membongkar muat tambahan bantuan beras 10 kg di Kelurahan Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Perum Bulog mulai menyalurkan bantuan beras tambahan PPKM Darurat COVID-19 untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai dan 10 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Sosial Kabupaten Bekasi telah menyalurkan paket bantuan sosial tambahan untuk warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) terkonfirmasi positif Covid-19.

Besaran paket bansos yang akan diterima per kepala sekitar Rp 270 ribu dalam bentuk sembako. Paketan bansos itu terdiri dari beras, sarden, minyak goreng, mie dan gula pasir.

"Pengajuan itu Rp 1,8 miliar dan akan kita belanjakan ke Bulog dengan paket sembako, peruntukan untuk isolasi mandiri. Nah per paketnya itu kurang lebih Rp 270 ribu, jadi yang akan kita dapatkan sekitar 6300 paket,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Wahyudin.

Endin menjelaskan, setiap warga yang menjalani isolasi mandiri terpapar Covid-19 berhak mendapatkan bantuan tersebut. Proses penerimanya dari data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Puskesmas yang diberikan ke kepala desa dengan diketahui kecamatan.

"Setelah itu diajukan ke Dinas Sosial, jadi tak bisa ujug-ujug,” kata dia.

Zona merah penyebaran Covid-19 juga akan menjadi prioritas penyaluran bantuan tersebut. "Misalnya zona merah yaitu Cikarang Selatan ya kita kasih lagi atau ada satu desa terkena lockdown ya kita penuhi bantuannya,” ujarnya.

Dinas Sosial juga berharap setiap desa bisa mengajukan bansos jika ada warganya yang menjalani isoman covid-19. Sebab, penyaluran bansos itu didasari dari pengajuan desa karena ada warganya yang terpapar corona.

"Kalau bicara tercover atau tidak, permintaan ke sini Insyaallah, tetapi yang tidak minta kan kita tidak tahu. Ada contoh Desa Satria Jaya, katanya tidak mendapatkan bansos dari Pemda atau dari Pusat, padahal permohonannya tidak pernah sampai ke sini, kita kan penyalurannya berdasarkan permohonan, sebab yang harus dipertangungjawabkan by name by address," paparnya.

Endin mengatakan, anggaran bansos tambahan sebesar Rp 1,8 miliar itu disesuaikan dengan hitungan dua minggu dari masa PPKM lanjutan. "Kita melihat daripada kebutuhan permintaan, nah kita dengan bulog komitmen yang harus diutamakan komoditi kualitas, kemudian kebutuhan kita,” tambahnya.

Meski begitu, Kadinsos juga memastikan penyaluran anggaran bansos itu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. "Misalnya saja, jika kebutuhan paket sembako sekitar 3.000 paket maka sisa akan dikembalikan ke kas pemerintah daerah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement