Jumat 23 Jul 2021 15:41 WIB
Olimpiade Tokyo

Mengenal Maskot Olimpiade Tokyo 2021: Miraitowa

Penggemar olahraga akan terbiasa dengan maskot Olimpiade, Miraitowa.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Miraitowa
Foto: olympic.com
Miraitowa

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO-- Perayaan olahraga terbesar di dunia Olimpiade 2021 akhirnya dimulai. Sempat mengalami kendala akibat pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo secara resmi akan dibuka pada Jumat (23/7).

Penggemar olahraga akan terbiasa dengan maskot Olimpiade, Miraitowa. Maskot ini akan jadi satu-satunya penggemar yang mendukung atlet secara langsung mengingat perayaan olahraga ini tidak dapat ditonton langsung oleh penggemar.

 

Dilansir dari laman Metro, Miraitowa telah diresmikan sebagai maskot Olimpiade Tokyo pada Februari 2018 lalu. Nama Miraitowa diambil dari Bahasa Jepang, mirai berarti masa depan dan towa adalah keabadian. 

 

Nama tersebut dilambangkan sebagai tujuan Olimpiade Tokyo yakni masa depan dengan harapan abadi di hati semua orang di seluruh dunia. Miraitowa sendiri diciptakan oleh ilustrator Jepang, Ryo Taniguchi. 

 

Miraitowa memiliki warna dominan biru nila dengan lambang Olimpiade Tokyo 2020 di bagian kepala dan tubuhnya. Maskot ini dipilih oleh anak-anak dari 16 ribu lebih sekolah yang tersebar di Jepang. 

 

Kepribadian Miratowa terinspirasi dari pepatah Jepang yang berbunyi "belajar dari masa lallu dan kembangkan ide-ide baru". Maskot ini turut digambarkan dengan sifat yang ceria dan atletis serta rasa integritas yang sangat kuat. 

 

Sebagai pendukung satu-satunya di Olimpiade, Miraitowa pun memiliki kekuatan khusus untuk bisa berteleportasi ke manapun yang diinginkan. Bahkan Miraitowa memiliki akun media sosial sendiri dan sudah mendapatkan delapan ribu pengikut di Instagram.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement