Jumlah Testing Covid-19 di Solo Capai Target

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi

Tes swab (ilustrasi).
Tes swab (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo menjadi salah satu daerah yang mencapai target tes swab Covid-19 harian di atas 90 persen. Target pengecekan (testing) untuk Kota Solo sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2021 yakni, 1.112 tes per hari.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 21 Juli 2021, dalam tiga hari terakhir hanya lima kabupaten/kota yang mencapai target tes swab harian di atas 90 persen. Kelima daerah tersebut yakni, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Solo, Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui jumlah testing di Solo memang tinggi. "Iya, testing kita tinggi," kata Gibran melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (23/7).

Pemkot berupaya meningkatkan testing melalui berbagai upaya. Salah satunya melalui pengambilan sampel secara acak. Upaya tersebut sudah diterapkan di sejumlah tempat keramaian seperti pasar yang penjualnya banyak berasal dari luar kota. Swab acak sudah dilaksanakan sebelum penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Sebenarnya kami sudah sering melakukan tes acak, di tempat-tempat keramaian. Tapi akan kami tingkatkan lagi," ucap putra sulung Presiden RI, Joko Widodo tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyebutkan rata-rata Pemkot Solo melakukan testing sebanyak 800 sampel per hari. Satu pasien minimal ditelusuri kontak erat dan dekatnya (tracing) minimal 15 orang.

"Selama ini kami lebih banyak pemeriksaan kontak erat, bukan random. Kami lebih banyak kerjanya fokus ke tracing dari pasien yang positif Covid-19," terang Siti kepada wartawan.

Meski demikian, tidak semua pasien Covid-19 hasil tracingnya mencapai 15 orang. Misalnya, pasien ibu rumah tangga yang jarang bersosialisasi, maka kontak eratnya sedikit. Namun, jika pasien ternyata aktif bersosialisasi, maka jumlah kontak eratnya bisa lebih dari 15 orang.

Siti menambahkan, jumlah 800 sampel tersebut belum termasuk swab yang dilakukan secara mandiri di fasilitas kesehatan. Karenanya, dia meminta fasilitas kesehatan yang melayani tes mandiri untuk melapor kepada DKK.

"Ini fasilitas kesehatan juga kami minta melaporkan data tes mandiri. Jumlahnya banyak juga. Biasanya untuk pelaku perjalanan, itu bisa sampai 500 tes sehari," paparnya.

Di samping itu, DKK juga melakukan tes swab kepada pasien non Covid di puskesmas dan rumah sakit. Jika ditemukan gejala Covid-19 pada pasien, maka petugas akan melakukan swab antigen. Para tenaga kesehatan (nakes) sudah dibekali kemampuan untuk melakukan testing. Hal itu diakui mempercepat proses diagnosis terhadap pasien Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Polres Sorong Kota Ungkap Pemalsuan Kartu Vaksin

Tes Usap Drive Thru Intibios Lab di Cirebon Disambut Baik

Panitia Qurban di Kota Malang Wajib Swab

Bumame Farmasi Kirim Hasil Tes PCR dan Antigen secara Online

Polda Mataram: Perlihatkan Sertifikat Vaksin atau Diswab!

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark