REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA — Pemerintah Bangladesh, melanjutkan karantina wilayah atau lockdown nasional selama dua pekan pasca-sembilan hari pelonggaran untuk peringatan Idul Adha. Menurut pihak berwenang, hal itu, dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.
Lockdown kali ini akan lebih ketat dari sebelumnya dengan pengerahan tentara pasukan keamanan militer. “Kami akan memberlakukan penguncian yang sangat keras kali ini,” ujar Farhad Hossain, menteri negara bagian untuk administrasi publik, dikutip Anadolu Agency, Jumat (25/7).
Dia mengatakan, tentara akan tetap aktif di lapangan untuk membantu administrasi sipil dalam melakukan penerapan lockdown yang tepat. Hingga kini, Bangladesh, negara Asia Selatan yang berpenduduk hampir 165 juta orang, telah melalui jalur kritis karena peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus virus corona, termasuk varian Delta.
Sebanyak 18.685 orang di Bangladesh telah meninggal karena virus mematikan itu, termasuk jumlah positif kasus yang mencapai 1,1 juta sejak awal terdeteksi Maret tahun lalu. Untuk membendung penyebaran penyakit ini, pihak berwenang telah melakukan upaya vaksinasi besar-besaran secara nasional. Sekitar 11,5 juta suntikan vaksin Covid-19 telah dilayani sejauh ini, sementara hampir 11 juta orang telah mengajukan permohonan suntikan.