Jumat 23 Jul 2021 16:25 WIB

BPPT Salurkan Produk Penanganan Covid-19 ke Faskes

Bakti Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021 akan semakin memperkuat upaya 3T

Rep: Rizky Surya/ Red: Hiru Muhammad
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan beragam produk inovasi dan teknologi dalam kegiatan Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021 untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Produk tersebut disalurkan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan laboratorium.
Foto: istimewa
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan beragam produk inovasi dan teknologi dalam kegiatan Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021 untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Produk tersebut disalurkan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan laboratorium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan beragam produk inovasi dan teknologi dalam kegiatan Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021 untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Produk tersebut disalurkan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan laboratorium.

Kepala BPPT Hammam Riza optimis Bakti Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021 akan semakin memperkuat upaya 3T (testing, tracing, treatment) pemerintah. Sehingga penanganan pandemi bisa dilakukan optimal.

"Ini dimulai dari memperluas jumlah testing masyarakat dengan menggunakan mBioCov-19 hingga membantu fasilitas kesehatan untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas," kata Hammam Riza, dalam konferensi pers virtual pada Jumat (23/7).

Hammam menyebut produk inovasi yang dibagikan yaitu ventilator darurat, reagen PCR mBioCov-19, reagen ekstraksi RNA, viral transport medium (VTM) dan suplemen kesehatan (Whole Beta dan Stamilic).

Pada Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021, BPPT memberikan 43.900 tes reagen PCR mBioCov-19, 65.000 tes reagen ekstraksi RNA dan 27.000 VTM. Produk ini akan didistribusikan ke beberapa laboratorium serta mitra BPPT, yakni Rumah Sakit (RS) TNI Ridwan Meuraksa di Jakarta Timur, RS TNI Putri Hijau di Medan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor, UPT Labkesda Kota Bandung, UPT Labkesda Kabupaten Tangerang, serta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Universitas Gadjah Mada.

Hammam menjelaskan Reagen PCR mBioCov-19 dipakai untuk melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19 dengan didesain menggunakan target N2 dan RdRP dari SARS-Cov-2 sesuai sekuens virus Indonesia. Alat pendeteksi Covid-19 itu merupakan hasil kerja sama BPPT, PT Biofarma dan Nusantics."Dengan penggunaan reagen itu, diharapkan dapat membantu menambah jumlah kapasitas tes Covid-19 di Indonesia," ujar Hammam.

Adapun ventilator darurat hasil inovasi Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) Tahun 2020 akan dipinjamkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Diharapkan dua unit ventilator darurat itu bisa memberikan penguatan perawatan kepada pasien Covid-19, khususnya di wilayah Banten.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement