Terkendala Isoman, Penyaluran BST di Yogya Baru 37 Persen
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Bansos | Foto: Republika/Mardiah
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penerima bantuan sosial tunai (BST) di Kota Yogyakarta pada Juli 2021 ini sudah tercatat sebanyak 7.775 kelompok penerima manfaat (KPM). Kepala Kantor PT Pos Indonesia (Persero) DIY, Antonius Chrisna mengatakan, dari jumlah tersebut baru tersalurkan BST ke 2.891 KPM.
Artinya, baru 37 persen KPM yang menerima BST di Kota Yogyakarta. Penyaluran BST sendiri sudah dilakukan sejak 18 Juli lalu di Kota Yogyakarta.
"Jadi masih kecil (serapan BST), nanti harapannya tanggal 25 (Juli) sudah 100 persen tersalurkan," kata Anton kepada wartawan dalam wawancara yang digelar secara virtual, Jumat (23/7).
Walaupun begitu, katanya, ada kendala yang ditemukan saat penyaluran BST. Salah satunya terkait dengan KPM yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Sehingga, penyaluran BST kepada isoman dimungkinkan baru dapat dilakukan setelah masa isolasi selesai. Pihaknya pun akan melakukan penjadwalan kembali agar isoman nantinya dapat menerima BST.
Penyaluran BST di Kota Yogyakarta dilakukan di masing-masing desa/kelurahan. Berbeda dengan penyandang disabilitas dan lansia yang dilakukan secara door to door.
"Harapannya tanggal 25 Juli sudah 100 persen tersalurkan, tapi kemungkinan tidak bisa 100 persen karena masih banyak penerima bantuan tersebut yang isoman. Jadi akan kami jadwalkan ulang setelah masa isoman tersebut selesai, nanti (penerimaan BST) bisa di Kantor Pos, kami buatkan berita acara," ujar Anton.
Terkait dengan data penerima BST, Anton menyebut, terus berkembang. Dengan begitu, masih dimungkinkan adanya penambahan data penerima BST maupun pengurangan data penerima BST, tidak hanya di Kota Yogyakarta namun juga di kabupaten lainnya di Provinsi DIY.
"7.775 penerima terdata kemarin, tapi kami dapat informasi dilakukan ada pengurangan jadi 7.773. Tapi hari ini ada penambahan penerima sebanyak 1.798, data naik turun. Kami siap untuk melakukan pembayaran dan kami bayarkan lebih dulu untuk Kota Yogyakarta (dan kabupaten lain menyusul)," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga telah menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) dapat diselesaikan sebelum berakhirnya PPKM level 4 yakni sebelum 25 Juli 2021. Hingga saat ini, sudah ada beberapa bantuan yang mulai disalurkan ke masyarakat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya juga masih melakukan penyisiran terhadap beberapa data penerima bansos ini. Penyisiran dilakukan agar tidak ada double data penerima bansos.
"Sebab data yang akan memperoleh bantuan meliputi penerima bantuan melalui data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos, KSJPS (Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial) dalam SIM Pemberdayaan sedang kita sisir," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (22/7).
Heroe menyebut, lebih dari 36 ribu data penerima bansos yang sudah masuk di DTKS Kemensos dan KSJPS Pemerintah Kota Yogyakarta. Sehingga, pemisahan data pun dilakukan agar tidak terjadi double, termasuk tata cara penyaluran bantuan juga dikoordinasikan agar dipercepat.
"Nanti disisir lagi berapa yang dapat PKH (Program Keluarga Harapan), bansos dan sembako, serta bansos dari APBD Kota. Masih ada bantuan beras 6.000 (paket) lewat Pemkot dan 2.600 lewat TNI-Polri," ujar Heroe.