Jumat 23 Jul 2021 22:06 WIB

Staf KBRI Pyongyang Tinggalkan Korut Melalui China

Korut memberlakukan lockdown hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Red: Ani Nursalikah
Staf KBRI Pyongyang Tinggalkan Korut Melalui China. Orang-orang keluar dari jalan bawah tanah di sepanjang jalan utama Distrik Pusat di Pyongyang, Korea Utara, pada hari Rabu, 6 Januari 2021.
Foto: AP/Cha Song Ho
Staf KBRI Pyongyang Tinggalkan Korut Melalui China. Orang-orang keluar dari jalan bawah tanah di sepanjang jalan utama Distrik Pusat di Pyongyang, Korea Utara, pada hari Rabu, 6 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --  Sedikitnya 15 staf Kedutaan Besar RI di Pyongyang, termasuk duta besar meninggalkan Korea Utara (Korut) melalui China. Mereka tiba di Dandong, Provinsi Liaoning, China, yang terpisahkan oleh sungai dengan wilayah Korut, Jumat (23/7).

Selanjutnya, mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di China sebelum bertolak menuju Indonesia. Staf kedutaan Indonesia di Korut dan satu-satunya staf kedutaan Bulgaria termasuk dalam rombongan diplomat dan ekspatriat yang meninggalkan Korut melalui China.

Baca Juga

Rombongan meninggalkan Korut dengan menggunakan jalur darat pada Jumat siang itu. NK News menuliskan makin sedikit orang asing yang masih bertahan di Pyongyang, Ibu Kota Korut.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memutuskan memulangkan sementara duta besar dan diplomat dari Korut sebagai respons karantina wilayah yang diberlakukan negara itu berkaitan dengan pandemi Covid-19. Menurut juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah, Kamis (22/7), sejak akhir 2020 pemerintah Korut telah mempersilakan perwakilan asing untuk sementara waktu memindahkan atau memulangkan staf diplomatik atau organisasi internasional dari negara tersebut.

"Imbauan ini diberikan mengingat pemerintah Korut telah melakukan lockdown dengan menutup akses lalu lintas orang dan barang. Kebijakan ini diberlakukan oleh pemerintah Korut sejak awal pandemi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Kemlu Korut pada Desember 2020 pernah menyatakan negaranya kemungkinan tidak akan melonggarkan pembatasan hingga pandemi Covid-19 berakhir. Beberapa pihak meyakini lockdown tersebut akan berlangsung hingga 2022 atau 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement