REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Asian Development Bank (ADB) menyediakan dana sebesar 80 miliar dolar AS secara kumulatif dari 2019 hingga 2030. Anggaran ini digunakan pembiayaan program perubahan iklim.
Presiden ADB Masatugu Asakawa mengatakan pihaknya berupaya membantu usaha negara-negara berkembang dalam melakukan transisi ke ekonomi hijau secara adil dan terjangkau. “ADB menargetkan untuk menyediakan setidaknya 80 miliar dolar AS untuk pembiayaan program perubahan iklim, dari 2019 sampai 2030, secara kumulatif,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Sabtu (24/7).
Menurutnya ADB akan meningkatkan investasi pada program adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim sebesar sembilan miliar dolar AS secara kumulatif dari 2019 sampai 2024. Tak hanya itu, Asakawa menyebut ADB mendorong program sponsor dari sektor swasta untuk mengambangkan Energy Transition Mechanism (ETM) di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dia membayangkan ETM akan terdiri dari fasilitas yang mengatalisasi sumber pendanaan berdasarkan donor (sumbangan) dan filantropi. Asakawa lalu menyebut ETM sebagai metode yang berbasis pasar dan adil untuk mempercepat transisi dari pembangkit tenaga batu bara, serta memulai pertumbuhan penggunaan energi terbarukan.
“ETM memiliki potensi untuk membantu negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca mereka,” ucapnya.