Mahasiswa UMS Sabet Medali Emas Olimpiade Nasional
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). | Foto: Humas UMS
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menyabet medali emas pada ajang "Advanced Science Olympiad (ASO)" yang digelar secara daring pada 17-18 Juli 2021.
Kegiatan ini merupakan kompetisi sains nasional yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), baik dari tingkat mahasiswa, guru, dan siswa jenjang SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA Se-Indonesia.
Mahasiswi Prodi Manajemen UMS, Lusy Azizah Hapsari yang mengikuti olimpiade dengan mengambil kategori Bidang Ekonomi berhasil menyabet medali emas.
Lusy mengungkapkan, pengalamannya mengikuti olimpiade tersebut dimulai dari mencari informasi melalui media sosial. Setelah menemukan informasi lomba tersebut, dia merasa cocok dengan tema yang diperlombakan.
Proses olimpiade dilalui dengan mengerjakan soal-soal bidang ekonomi. Kemudian peserta tinggal menunggu pengumuman hasil dari tes tersebut. Sistem dalam penilaian olimpiade tersebut, yakni lima orang terbaik akan mendapatkan medali emas. Tercatat 179 peserta mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ikut berpartisipasi dalam olimpiade di bidang ekonomi ini.
Olimpiade di jenjang mahasiswa ini, terdiri dari berbagai bidang, di antaranya Matematika, Fisika, Geografi, Kimia, Biologi, Komputer, Ekonomi, Astronomi, Kebumian, Sejarah dan Bahasa Inggris.
Lusy menyatakan selama pandemi, dirinya memiliki banyak waktu untuk mengikuti berbagai event ataupun lomba. "Dalam mencapai keberhasilan, perlu semangat dan pantang menyerah, di mana ketika gagal, harus coba lagi sampai berhasil," ujar Lusy seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (23/7) malam.
Menurutnya, pandemi ini mengajarkan untuk dapat memanajemen waktu dalam hal akademik dan tanggung jawab lain. Dengan kondisi ini, banyak waktu sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk ikut lomba, pelatihan ataupun magang.
Lusy berharap, rekan-rekannya mulai mengikuti berbagai kompetisi dalam bidang akademik maupun non akademik sedini mungkin. Dia juga berharapan agar fakultas dan universitas lebih masif dalam mendampingi mahasiswa yang mengikuti suatu kompetisi tingkat nasional maupun internasional.