Sabtu 24 Jul 2021 11:04 WIB

Beri Penghormatan kepada Anak, Acara HAN Digelar Daring

Kasus kekerasan anak di Kota Bogor cenderung meningkat akibat PJJ dan WFH.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Iceu Pujiati (tengah).
Foto: Dok Pemkot Bogor
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Iceu Pujiati (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2021 yang jatuh pada Jumat (23/7). Kegiatan peringatan yang dilakukan secara virtual itu mengusung tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dengan tagline #AnakIndonesiaGembiraDiRumah.

Kepala DP3A Kota Bogor, Iceu Pujiati menuturkan, pelaksanaan HAN tahun ini berbeda dengan peringatan pada tahun sebelumnya. Hal itu karena dihadapkan dengan pandemi Covid-19, yang juga berdampak kepada anak.

Iceu menyebutkan, beberapa masalah tersebut, yaitu pengasuhan bagi anak yang orang tuanya terpapar Covid-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar, serta cenderung meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi sebagai akibat diterapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan work from home (WFH).

Sehingga, diharapkan peringatan HAN secara daring dapat menjangkau lebih banyak anak di Kota Bogor, termasuk anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK). "Tujuan umum penyelenggaraan peringatan HAN adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa," kata Iceu di Kota Bogor, Jumat (23/7).

Tujuan khusus HAN, dituturkan Iceu, untuk memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Sehingga anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani.

"Tujuannya agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa," ujarnya.

"Dengan demikian upaya pembinaan anak perlu pula diarahkan untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran akan hak, kewajiban dan tanggung jawab kepada orang tua, masyarakat, bangsa, dan negara," kata Iceu melanjutkan.

Kemudian, kata Iceu, tujuan lainnya untuk mendorong pemerintah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan dan media massa. Hal itu agar leading sektor bisa melakukan kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak.

Caranya dengan melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khususanak di sektor masing-masing. Selanjutnya, lanjut dia, mendorong terwujudnya Indonesia Layak Anak (Idola) 2030. Kemudian, menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement