REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Atlet angkat besi Windy Cantika Aisah menyumbangkan medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Lifter berusia 19 tahun itu meraih medali perunggu di cabang angkat besi kelas 49 kilogram putri dengan total angkatan 194 kilogram, Sabtu (24/7).
Ini bukan kali pertama bagi wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat itu menyumbangkan medali bagi Indonesia. Bahkan ia juga pernah memecahkan rekor remaja dunia dua kali dalam satu tahun.
Sebelumnya, pada pada Kejuaraan Junior Dunia 2019 di Thailand ia berhasil meraih medali perak dan selanjutnya pada Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA) 2019 Filipina, Windy bahkan menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di kelas yang sama.
Prestasi yang diraihnya itu membuatnya kerap dianggap sebagai penerus Sri Wahyuni Agustiani. Tapi Windy ternyata memang punya darah lifter di tubuhnya.
Gadis kelahiran 11 Juni 2002 ini merupakan anak dari Siti Aisyah, atlet angkat besi Indonesia tahun 1980-an. Ibunya pernah meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 1998.
Ibunya mulai mendidik Windy untuk berlatih angkat besi sejak kelas 2 SD. Ketika duduk di kelas 5 SD, ia bergabung di klub angkat besi dan dibina langsung oleh mantan lifter nasional Maman Suryaman. Ia pun telah meraih banyak prestasi baik di level nasional maupun internasional.
Ia meraih medali emas pertamanya di level nasional pada POPNAS 2017, kemudian tiga emas di Kejurnas Senior/Yunior Angkat Besi 2018 dan tiga emas di Kejurnas PPLP 2018. Pada Kejuaraan Nasional Angkat Besi 2019 berhasil menjadi juara nasional.
Kini, di Olimpiade 2020 Tokyo, Windy memberikan medali pertama bagi Indonesia.